Jakarta. Keyakinan Idrus Agar Partai Lain Memahami Keputusan Golkar. Seperti yang di jelaskan oleh Idrus Marham atau Sekretaris Jenderal Partai Golkar, ia meyakini fraksi-fraksi yang ada di DPR akan memahami dan saling menghargai apa yang menjadi keputusan sesama partai politik khususnya terkait pergantian ketua DPR.
“Paket fraksi dalam UU MD3 dan tata tertib jelas, sehingga kami yakin teman-teman di partai politik dan fraksi sebagai mitra kami pasti akan pahami dan saling menghargai sesama partai politik,” kata Idrus di gedung DPR, Jakarta.
Ia mengatakan tidak dalam posisi untuk mengomunikasikan pergantian ketua DPR dengan fraksi-fraksi yang ada di DPR. Ia hanya meyakini para anggota DPR pasti memahami aturan yang ada.
“Kami bertemu dengan Pak Surya Paloh, Bu Megawati, Pak Zulkifli Hasan dan melakukan komunikasi dengan prinsip saling menghargai,” ujar Idrus.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar telah secara bulat dan aklamasi akan melakukan pergantian ketua DPR dari Ade Komarudin kembali kepada Setya Novanto. Terkait keputusan ini, Partai Golkar telah mengirim surat kepada Fraksi Golkar di DPR dan pimpinan DPR.
Jakarta. Golkar Perjuangkan Jabatan Terhormat Untuk Akom. Idrus Marham atau yang dikenal sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar, memastikan akan memperjuangkan jabatan yang tak kalah terhormatnya dari Ketua DPR untuk Ade Komarudin (Akom).
Kebijakan Partai Golkar yang diterima Akom dengan lapang dada, dengan siap meninggalkan posisi Ketua DPR, menjadi pertimbangan tersendiri.
“Saya secara pribadi teman Akom dan saya tahu Akom. Dengan sikap penerimaan Akom terhadap kebijakan partai dan sikap legowo, itu menjadi modal politik saudara Akom yang harus dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh oleh Golkar tentang proyeksi posisi yang akan kita perjuangan dan ditempatkan ke depan,” kata Idrus di gedung DPR, Jakarta.
Idrus menjelaskan, banyak posisi yang tidak kalah terhormatnya dengan ketua DPR. Apalagi Akom selama ini menunjukkan dedikasi, kemampuan, dan sikap kenegarawanannya.
“Kan banyak proyeksi. Banyak, nanti semua itu akan diputuskan di DPP Partai Golkar. Tidak etis kalau saya mengatakan jadi ini, jadi ini, jadi ini. Tapi yang pasti, selaku sekjen saya akan habis-habisaan memperjuangkan Akom,” kata Idrus.
Tidak hanya itu, Idrus juga mengatakan bahwa DPP Golkar juga akan tetap melakukan pembicaraan dengan Akom. Misalnya ketika ada posisi yang dipertimbangkan, tapi Akom tidak merasa nyaman maka akan dicari hingga ditemukan kesepakatan yang bersama.
“Itu janji saya secara pribadi. Dan tentu ini menjadi keputusan DPP Partai Golkar,” kata Idrus.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar telah secara bulat dan aklamasi akan melakukan pergantian ketua DPR dari Ade Komarudin kembali kepada Setya Novanto. Terkait keputusan ini, Partai Golkar telah mengirim surat kepada Fraksi Golkar di DPR dan Pimpinan DPR.
Jakarta. Konsolidasi Besar-besaran Golkar Untuk Kembalikan Setnov Sebagai Ketua DPR. Seperti yang dijelaskan oleh Yorrys Raweyai atau Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Golkar, ia mengatakan bahwa DPP Golkar saat ini tengah melakukan sosialisasi ke seluruh lapisan di internal untuk mengembalikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
“Kami harus jelaskan bahwa ada satu kejadian politik pada bulan Desember, itu keputusan DPP untuk menyelamatkan Golkar, maka dilakukan perubahan saja (Ketua DPR dari Novanto ke Ade Komarudin),” kata Yorrys seperti yang di lansir dari VIVA.co.id.
Ia menjelaskan pasca keluar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dilanjutkan putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang merehabilitasi nama Novanto, perlu ada rehabilitasi juga di internal partai. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi menyeluruh.
“Dia (Novanto) kan sebagai simbol. Ini kan perlu wibawa dan ini harus dituntaskan, harus disosialisasikan ke depan supaya tidak jadi batu sandungan ke depan dalam rangka konsolidasi Golkar. Sewaktu-waktu bisa diangkat lagi kan soal papa minta saham segala macam,” kata Yorrys.
Yorrys menjelaskan lagi, bahwa konsolidasi dan sosialisasi dilakukan DPP agar Golkar hingga tingkatan daerah punya persepsi yang sama soal pengembalian posisi Novanto menjadi Ketua DPR. Karena itu, sosialisasi ini langsung dilakukan DPP ke seluruh DPD tingkat I Golkar seluruh Indonesia. Tak hanya tingkatan DPD, DPP Golkar juga melakukan sosialisasi ke ormas yang berafiliasi dengan Golkar.
“Kalau lihat pertemuan semalam di Bali, mereka memahami. Yang penting kan kami harus jelaskan apa adanya tentang kronologi kenapa sampai terjadi begini, sehingga tidak multitafsir seakan Ade ini punya kesalahan makanya mesti diganti,” kata Yorrys.
Terlebihnya, Yorrys tidak bisa menjamin sosialisasi tersebut akan berjalan lancar. Tapi memang ada kerja demokrasi yang sedang dibangun. Apalagi Golkar bukan partai pribadi, tapi partai publik. Sehingga konsolidasi ini dilakukan mulai dari internal hingga eksternal dan secara vertikal maupun horizontal.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar telah secara bulat dan aklamasi akan melakukan pergantian ketua DPR dari Ade Komarudin kembali kepada Setya Novanto. Terkait keputusan ini, Partai Golkar telah mengirim surat kepada Fraksi Golkar di DPR dan Pimpinan DPR.
Jakarta. Safari Ke Ormas Islam, Jokowi Di Dukung Golkar. Pada 4 November lalu, pada saat Pasca demonstrasi besar-besaran, Presiden Jokowi langsung melakukan safari ke berbagai organisasi massa Islam. Terlebihnya, Jokowi juga mengundang para pimpinan Ormas Islam lainnya ke Istana negara.
“Partai Golkar mendukung langkah-langkah konsolidasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo, terutama dengan melakukan silaturahmi dengan pimpinan ormas-ormas Islam dan tokoh-tokoh Islam,” kata Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, di DPP Partai Golkar, Jakarta.
Seperti yang di katakan oleh Ketum Golkar, Setya Novanto, Partai Golkar menilai tindakan Jokowi itu sebagai langkah yang tepat dalam kondisi saat ini.
“Dalam rangka memperteduh, dan memperkokoh semangat kebhinekaan serta persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya. Novanto memastikan Jokowi tidak akan sendiri dalam menyelesaikan berbagai masalah. Partai Golkar akan terus mendampingi untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa.
“Jadi Presiden tidak sendiri. Partai Golkar berdiri di depan untuk mendukung Presiden Pak Jokowi dan pemerintahan Jokowi-JK,” tegasnya.
Nonvanto juga menjelaskan, bahwa Golkar tidak hanya mendukung kesuksesan Jokowi dalam menjalankan program yang telah disiapkan. Mereka juga tetap mencalonkan dan akan memenangkan Jokowi di Pemilu 2019.
Jakarta. Tegas Golkar, Akan Tetap Dukung Ahok. Dari beberapa kader Golkar sedang mempertanyakan soal Dukungan Partai Golkar terhadap calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Akan tetapi, Ketua Umum Golkar Setya Novanto menepis isu pertimbangan pencabutan dukungan itu.
“Ya kalau itu, enggak ada (rencana pencabutan dukungan),” ujar Setya Novanto di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta.
Novanto mengatakan, bahwa keinginan-keinginan itu muncul dari perseorangan sehingga tidak perlu ditanggapi serius. Menurutnya sikap Golkar sudah tetap yaitu mendukung Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta.
“Kami menganggap itu hal-hal yang juga tentu yang sudah saya sampaikan dalam hari ulang tahun saya eh hari ulang tahun Partai Golkar,” ujar Novanto.
Ia menegaskan kembali, bahwa partainya belum mencabut dukungan terhadap calon gubernur nomor urut dua tersebut.
“Kami selalu konsisten terus dalam dukungan,” kata Novanto.
Tidak hanya itu, dari Sebelumnya Politikus Golkar Fahmi Idris mengakui ada pihak yang meminta Partai Golkar meninjau kembali dukungannya terhadap Ahok. Dia menuturkan, permintaan tersebut berasal dari kader internal sendiri.
“Ada (dari internal) tetapi tidak banyak,” kata Fahmi.
Jakarta. Sikapi Demo 4 November, Dewan Pembina Partai Golkar Adakan Rapat. Aburizal Bakrie atau yang kerap dianggap sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, ia menggelar rapat bersama seluruh anggota Dewan Pembina Partai untuk menyikapi kondisi politik pasca demonstrasi di depan Istana Negara pada 4 November lalu.
“Keadaan politik sekarang seperti ini, kita ingin menyikapi,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
Seperti yang di ungkapkan Fadel, ada banyak hal Mengenai agenda yang akan dibahas dan sikap Partai Golkar. “Kami ingin menyikapi keadaan politik sekarang, termasuk tentang Ahok (Basuki Tjahaja Purnama),” ucapnya.
Terlebihnya rapat tersebut dihadiri Ketua DPR RI Ade Komarudin, Mantan Menteri Kelautan Sharif Cicip Sutarjo, mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat Theo L. Sambuaga dan anggota dewan pembina lainnya.
Akan tetapi, Demonstrasi pada 4 November 2016 lalu berakhir ricuh. Presiden Joko Widodo pun langsung menanggapi kericuhan itu dengan menyatakan adanya aktor politik di aksi massa itu. Hal ini justru meningkatkan tensi politik.
Jakarta. Alasan Golkar Tetap Dukung Jokowi, Golkar Lihat Dari Sisi Ekonomi. Di saat peringatan HUT Partai Golkar yang ke-52, Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, menyatakan, partainya akan tetap mengusung Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
“Golkar tetap akan mengusung Pak Jokowi pada tahun 2019 mendatang,” kata Novanto di JX International, Surabaya.
Novanto mengungkapkan, terdapat sejumlah alasan yang membuat partainya tetap memilih Jokowi sebagai capres. Salah satunya dari sisi ekonomi.
“Sekarang ini, sudah banyak kredit usaha rakyat yang diberikan dengan syarat mudah,” ujar Novanto.
Novanto menyatakan, hal tersebut diyakini bisa menumbuhkan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di seluruh Indonesia secara signifikan. Tidak hanya itu, angka pertumbuhan ekonomi nasional, dianggap oleh Novanto, sangat stabil.
“Sekarang, angka pertumbuhan ekonomi nasional sudah di atas lima persen. Tahun 2018 nanti, kami harapkan pemerintah bisa terus meningkatkan hingga mencapai enam persen,” kata Novanto.
Informasi lebih yang di dapat, bahwa kegiatan peringatan HUT diisi dengan sejumlah acara. Di antaranya pagelaran seni tradisional dan hiburan dari grup band ibukota, Cokelat.