WAJO,UPEKS-Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, prihatin dengan banjir yang menggenangi ratusan rumah warga di pinggiran Danau Tempe, sepekan terakhir.
Luapan danau terbesar di Sulsel itu akibat cuaca dan curah hujan yang ekstrem. Pemerintah provinsi pun menyatakan siap membantu dalam penanggulangan ‘tamu tahunan’ itu.
“Pemprov akan terlibat dalam penaggulangan banjir itu. Kita akan bersama-sama Pemerintah Kabupaten Wajo mengatasi banjir akibat cuaca yang ekstrem, apalagi jika skalanya semakin parah,” ungkap Mantan Bupati Gowa dua periode itu kepada wartawan seusai pelantikan Pengurus DPD II Golkar Wajo di Sengkang, Sabtu 19 Juni.
Syahrul mengimbau masyarakat yang tinggal di pinggiran Sungai Walannae untuk selalu waspada. Apalagi hujan masih terus mengguyur daerah Sidrap dan Soppeng sebagai kawasan hulu. Jika kondisinya semakin
parah, mantan wakil gubernur itu mengisyaratkan agar masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sebelumnya, Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud juga mengimbau warga agar mencari tempat yang lebih aman jika kondisi air semakin meninggi. Pantauan Upeks di daerah banjir, Sabtu 19 Juni, air semakin tinggi.
Diprakirakan, air bertambah sekitar 30 centimeter atau sekira dua jengkal jari orang dewasa dari hari sebelumnya. Ketinggian air kin mencapai tiga meter. Akibatnya, lantai rumah panggung warga semakin banyak yang tergenang.
Salah seorang warga di Kelurahan Wiringpalannae, Abdullah kepada Upeks, mengaku waspada dengan cuaca yang tidak menentu. Menurut pria berusia 47 tahun itu, masyarakat memiliki pengetahuan berdasarkan pengalaman banjir sebelumnya. Meski demikian, warga tetap waspada jika hujan mengguyur, apalagi jika hujan deras di daerah hulu.
“Jika banjir terjadi pada bulan Juni, maka ketinggian air akan memuncak tanggal 25 atau 26 Juni. Tetapi jika terjadi pada bulan Juli, maka puncaknya berkisar tanggal 13 Juli. Ini berdasarkan pengalaman banjir sebelumnya dan itu yang kita pegang,” ungkapnya. (bah)