Jakarta. Tegas Golkar, Akan Tetap Dukung Ahok. Dari beberapa kader Golkar sedang mempertanyakan soal Dukungan Partai Golkar terhadap calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Akan tetapi, Ketua Umum Golkar Setya Novanto menepis isu pertimbangan pencabutan dukungan itu.
“Ya kalau itu, enggak ada (rencana pencabutan dukungan),” ujar Setya Novanto di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta.
Novanto mengatakan, bahwa keinginan-keinginan itu muncul dari perseorangan sehingga tidak perlu ditanggapi serius. Menurutnya sikap Golkar sudah tetap yaitu mendukung Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta.
“Kami menganggap itu hal-hal yang juga tentu yang sudah saya sampaikan dalam hari ulang tahun saya eh hari ulang tahun Partai Golkar,” ujar Novanto.
Ia menegaskan kembali, bahwa partainya belum mencabut dukungan terhadap calon gubernur nomor urut dua tersebut.
“Kami selalu konsisten terus dalam dukungan,” kata Novanto.
Tidak hanya itu, dari Sebelumnya Politikus Golkar Fahmi Idris mengakui ada pihak yang meminta Partai Golkar meninjau kembali dukungannya terhadap Ahok. Dia menuturkan, permintaan tersebut berasal dari kader internal sendiri.
“Ada (dari internal) tetapi tidak banyak,” kata Fahmi.
Jakarta. Sikapi Demo 4 November, Dewan Pembina Partai Golkar Adakan Rapat. Aburizal Bakrie atau yang kerap dianggap sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, ia menggelar rapat bersama seluruh anggota Dewan Pembina Partai untuk menyikapi kondisi politik pasca demonstrasi di depan Istana Negara pada 4 November lalu.
“Keadaan politik sekarang seperti ini, kita ingin menyikapi,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
Seperti yang di ungkapkan Fadel, ada banyak hal Mengenai agenda yang akan dibahas dan sikap Partai Golkar. “Kami ingin menyikapi keadaan politik sekarang, termasuk tentang Ahok (Basuki Tjahaja Purnama),” ucapnya.
Terlebihnya rapat tersebut dihadiri Ketua DPR RI Ade Komarudin, Mantan Menteri Kelautan Sharif Cicip Sutarjo, mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat Theo L. Sambuaga dan anggota dewan pembina lainnya.
Akan tetapi, Demonstrasi pada 4 November 2016 lalu berakhir ricuh. Presiden Joko Widodo pun langsung menanggapi kericuhan itu dengan menyatakan adanya aktor politik di aksi massa itu. Hal ini justru meningkatkan tensi politik.
Jakarta. Alasan Golkar Tetap Dukung Jokowi, Golkar Lihat Dari Sisi Ekonomi. Di saat peringatan HUT Partai Golkar yang ke-52, Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, menyatakan, partainya akan tetap mengusung Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
“Golkar tetap akan mengusung Pak Jokowi pada tahun 2019 mendatang,” kata Novanto di JX International, Surabaya.
Novanto mengungkapkan, terdapat sejumlah alasan yang membuat partainya tetap memilih Jokowi sebagai capres. Salah satunya dari sisi ekonomi.
“Sekarang ini, sudah banyak kredit usaha rakyat yang diberikan dengan syarat mudah,” ujar Novanto.
Novanto menyatakan, hal tersebut diyakini bisa menumbuhkan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di seluruh Indonesia secara signifikan. Tidak hanya itu, angka pertumbuhan ekonomi nasional, dianggap oleh Novanto, sangat stabil.
“Sekarang, angka pertumbuhan ekonomi nasional sudah di atas lima persen. Tahun 2018 nanti, kami harapkan pemerintah bisa terus meningkatkan hingga mencapai enam persen,” kata Novanto.
Informasi lebih yang di dapat, bahwa kegiatan peringatan HUT diisi dengan sejumlah acara. Di antaranya pagelaran seni tradisional dan hiburan dari grup band ibukota, Cokelat.
Jakarta. Keputusan Golkar Dukung Jokowi Di Pilpres 2019. Seperti yang di tegaskan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, sesuai dengan doktrin karya kekaryaan, Partai Golkar adalah partai pembangunan. Novanto menilai Golkar berada di jalur yang benar berjuang bersama-sama dengan pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Keputusan untuk mendukung Jokowi sebagai Capres 2019 karena Golkar melihat bahwa perjuangan membangun bangsa dan kesejahteraan rakyat menjadi tujuan bersama dan sejalan dengan cita-cita Golkar,” kata Novanto dalam siaran persnya.
Novanto menyampaikan Pernyataan tersebut di saat ia menghadiri rangkaian peringatan HUT Golkar yang ke 52 di Jombang, Jawa Timur, Sabtu 28 Oktober 2016. Agendanya antara lain, lomba balap sepeda yang diikuti 250 peserta tingkat nasional dan fun bike yang diikuti 15.000 warga Jombang. “Golkar ingin masyarakat sehat. Karena dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat,” katanya.
“Dan itu menjadi modal dalam rangka berkarya untuk kepentingan rakyat, membangun kesejahteraan rakyat itu dimulai dari kesehatan. Sehat jiwa dan rohaninya. Dengan demikian kita dapat berpikir luas dan berkarya besar.”
Terlebihnya, Setnov mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jombang Nyono Suharli yang juga Ketua DPD Propinsi Jawa Timur, yang telah membuat acara ini begitu menarik.
Tidak hanya itu, Novanto didampingi Sekjen Idrus Marham, Bendum Robert Kardinal, Ketua Korwil Jatim Yahya Zaini, Zaenuddin Amali, Sigit Haryo Wibisono dan Nurul Arifin. Usai acara, mereka mengunjungi kantor DPD Partai Golkar yang telah direnovasi di jalan Wahid Hasyim, Jombang. Selanjutnya mereka berkeliling melihat rangkaian pameran yang digelar sepanjang alun-alun.
Jakarta. Untuk Bela Negara, Golkar Harapkan Kader AMPG. Tidak seperti biasanya, Ada yang berbeda pada perhelatan acara Partai Golkar kali ini. Setya Novanto atau yang kerap di anggap sebagai Ketua Umum Golkar, biasanya ia nampak serius dan formal saat menghadiri sebuah kegiatan resmi, kini justru luwes berjoget bersama ratusan kader Golkar dan Angkatan Muda Partai Golkar.
Setya Novanto menjadi pembina upacara penutupan tersebut dan Dalam Penutupan Jambore Nasional Dan Diklat Siaga Karya AMPG 2016. Rangkaian acara diisi dengan aksi yang mempertontonkan kemampuan kader AMPG.
Selanjutnya, jambore ditutup dengan menari bersama di lapangan eks Golf Driving Range, Senayan. Guyuran hujan yang cukup deras ternyata tak menyurutkan semangat para kader untuk bergembira bersama, menari di bawah iringan lagu Gemu Fa Mi Re dari Nusa Tenggara Timur.
“AMPG akan jadi kader bela negara dan kader Golkar yang tangguh,” kata Novanto di lapangan eks Golf Driving Range, Jakarta, Minggu, 23 Oktober 2016.
Sebagai harapan, Novanto menginginkan kader AMPG bisa turut ambil bagian melakukan pencegahan, terhadap beragam ancaman pada generasi muda, seperti bahaya radikalisme, terorisme, dan penyalahgunaan narkoba.
“Saudara-saudara harus waspada dan turut ambil bagian mengatasi masalah tersebut. Paling tidak melakukan pencegahan di lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Jakarta. Partai Golkar Peringati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-52. Seperti yang terkait, dalam hari peringatannya tersebut Partai Golkar diisi dengan rangkaian kegiatan antara lain, ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, peluncuran Rumah Pangan Partai Golkar (RPG), peletakan batu pertama pembangunan kantor partai di Slipi, tasyakuran dengan pemotongan tumpeng sebanyak 52 tumpeng dan santunan yatim piatu sebanyak 1964 anak serta sarasehan bersama Dewan Pembina, Dewan Kehormatan dan Dewan Pakar Partai. Selain di Jakarta, perayaan HUT Partai Golkar juga digelar di daerah-daerah.
Seperti yang di jelaskan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, peringatan HUT ke-52 merupakan momentum kebangkitan Partai Golkar. Kebangkitan untuk meraih kejayaan dan kemenangan. Karena itu, Novanto mengajak seluruh kader Golkar untuk merayakan HUT ini bersama-sama dengan rakyat.
“Mari kita rayakan peringatan ini di pantai-pantai bersama nelayan, di desa-desa bersama petani, di pasar-pasar bersama pedagang kecil dan asongan, serta di tempat-tempat lain bersama rakyat kecil. Golkar harus dekat dan menyatu dengan rakyat,” kata Novanto.
Tidak hanya itu, Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) meluncurkan program baru bertajuk “Rumah Pangan” di hari ulang tahun ke-52 partai berlambang pohon beringin itu. Ketua IIPG, Deisti Novanto mengatakan, program itu merupakan bentuk nyata Golkar ingin terjun langsung bersentuhan dengan masyarakat.
“Rumah pangan ada yang berupa minimarket atau offline store di sini, ada juga yang berbentuk mobil keliling,” kata Deisti.
Mobil keliling juga dioperasikan untuk melayani penjualan bahan sembako. Operasionalnya berkeliling ke seluruh daerah di Jakarta dan sekitarnya.
“Harganya sama saja, namun cukup murah bila dibandingkan dengan di pasaran,” kata Deisti.
Menurut Deisti, program itu menyasar semua kalangan, baik dari kalangan menengah ke atas sampai bawah, semuanya dipersilakan membeli kebutuhan pokok yang diperjualbelikan di dalamnya.
“Siapapun bisa berbelanja di sini. Tidak ada sasaran khusus bagi kita untuk menjualbelikan bahan sembako. Mau dari kalangan bawah sampai atas, kami menyedikannya untuk semua orang yang ingin memperoleh bahan sembako secara praktis dan murah,” katanya Deisti ditambahkan.
Deisti menjelaskan, bahwa Rumah Pangan memperoleh bahan dagangannya langsung dari petani. Selain itu, bisa juga didapatkan dari supplier-supplier yang mematok harga barang lebih murah.
Hadir dalam perayaan itu di antaranya Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartato, Akbar Tanjung, Agung Laksono dan jajaran pengurus serta kader partai.
Jakarta. Di HUT Golkar Ke-52, Ingin Lebih Dekat Dengan Masyarakat. Pada tanggal 20 Oktober 2016, Partai Golkar merayakan hari jadinya yang ke-52. Zainuddin Amali atau Ketua DPP Golkar, menjelaskan, bahwa partainya ingin terus membuat aktivitas yang bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat, namun tanpa berbau seremonial belaka.
“Kegiatan kita harus bersentuhan dengan masyarakat, tidak lagi melakukan seremonial-seremonial yang tidak ada manfaatnya pada masyarakat,” kata Amali di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Amali mengatakan lagi, bahwa Golkar ingin mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik. Dia mengakui tingkat kepercayaan masyarakat pada partai berkurang.
“Kita harus tunjukkan pada masyarakat bahwa parpol itu berguna untuk masyarakat,” ujar Amali.
Golkar juga ingin mencanangkan kebangkitan partai politik yang lain, di tengah-tengah suasana deparpolisasi yang tengah berkembang di masyarakat.
“Kebangkitan partai politik bukan hanya Partai Golkar, tapi seluruh partai untuk bangkit menjawab keraguan, ketidakpercayaan masyarakat pada partai.”