BERITA HARIAN


Ketua Umum DPP Golkar Bung Harmoko:
Golkar Tidak Akan Bersikap Riya dengan Kemenangannya
Kasus sampang agar Diusut Tuntas

Bung HarmokoGolkar insya Allah tidak akan pernah bersikap riya dan mabuk kemenangan atas hasil yang berhasil dicapainya pada Pemilu 1997 ini. "Justru kemenangan tersebut disadari Golkar sebagai tanggungjawab sosial politik dalam merealisasikan aspirasi rakyat dalam pembangunan di masa depan.," kata Ketua Umum DPP Golkar H. Harmoko dalam jumpa pers di Media Center DPP Golkar, Minggu (1/6) siang. Bung Harmoko dalam acara jumpa pers pertama semenjak Golkar memperoleh suara mayoritas dalam Pemilu 1997 itu didampingi Ketua DPP Golkar Ny. Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut), Waskito Reksosoedirdjo, Abdul Gafur, HR Agung Laksono, Warno Hardjo, Sekjen Ary Mardjono, Wakil Sekjen A. Moestahid Astari, Theo L. Sambuaga, HM Irsyad Sudiro serta Din Syamsuddin, Sofjan Lubis, Gunariyah Kartasasmita dan Aulia A Rahman

Kemenangan Golkar pada pemilu 1997 ini, ujar Bung Harmoko, merupakan bukti bahwa mayoritas rakyat Indonesia mencintai, mempercayai dan merasa memiliki Golkar. Dan Golkar, lanjutnya, senantiasa menjunjung tinggi etika dan budaya politik sesuai demokrasi Pancasila.

Lebih jauh Harmoko memaparkan bahwa sebagai realisasi dari amanat rakyat tersebut, Golkar tidak akan pernah berhenti berpikir dan berjuang sehingga dalam waktu dekat ini Golkar akan mengambil langkah-langkah antara lain: pertama, uji sahih pokok-pokok pikiran Golkar untuk GBHN 1998; kedua, mengadakan orientasi kader Golkar yang akan duduk di DPR (lembaga legislatif); dan yang ketiga, melakukan perenungan dan introspeksi.

Pelaksanaan uji sahih itu, ujar Harmoko, akan dilakukan pada bulan Juni dan Juli ini sementara rumusan pokok pikiran itu sendiri telah dibahas oleh sebuah tim yang sengaja dibentuk untuk itu. Dijelaskan, orientasi bagi kader yang akan duduk di lembaga legislatif itu dimaksudkan agar mereka memiliki pemahaman dan kemantapan visi dan persepsi tentang Golkar. Sementara perenungan dan introspeksi dimaksudkan agar semua kader Golkar di seluruh Tanah Ai melakukan introspeksi terhadap semua yang terjadi dan terungkap selama masa proses pemilu. Pada bagian lain keterangannya Bung Harmoko juga menegaskan bahwa proses pemilu khususnya tahap pemungutan suara telah berlangsung baik dan berkualitas. Baik, kata Harmoko, karena proses tersebut telah berjalan lancar, aman dan tertib. Penggyunaan hak pilih (voting turn-out) sangat tinggi, kurang lebih sekitar 88-90% dari jumlah pemilih yang terdaftar. "Ini membuktikan rakyat Indonesia menyetujui sistem politik dan sistem pemilu yang ada, di samping merupakan legitimasi terhadap pemerintah Orde Baru. Dengan kata lain, kemenangan Golkar adalah kemenangan rakyat Indonesia, kemenangan pembangunan dan kemenangan aspirasi rakyat," ujarnya.

Kasus Sampang
Sementara itu ketika menjawab pertanyaan tentang masalah Sampang Madura, Bung Harmoko menegaskan, kita harus melihat secara faktual betapa jumlah TPS se-Indonesia ada 305 ribu TPS. "Bayangkan itu, Amerika Saja tidak sebesar itu. Negara mana pun tak ada yang sebanyak itu. Jadi kalau ada satu-dua TPS bermasalah itu merupakan hal yang wajar dan harus kita tempatkan sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya. Namun begitu, khususnya peristiwa Sampang itu, tegas Bung Harmoko, Golkar minta agar kasus pembakaran kotak suara itu diusut tuntas. Golkar menilai, berbagai kerusuhan di berbagai daerah merupakan tindakn kriminal. Karenanya, kasus tersebut harus diusut sesuai hukum yang berlaku.

Menjawab pertanyaan mengapa pemungutan suara di sampang itu harus diulang, Harmoko mengatakan, pemungutan suara di Sampang , Madura terpaksa diulang kembali. "Memang semua sepakat untuk dilakukan susulan atau ulangan. Karena apa, karena banyak kartu suara yang terbakar,"ujarnya seraya menambahkan pengulangan pemilihan suara seperti pada kasus Sampang dibenarkan oleh undang-undang. "Ini kan perbuatan yang juga tidak sesuai dengan etika politik, ya kan," tambahnya menanggapi kasus pembakaran kotak suara itu. Oleh karena itu Golkar meminta agar diusut siapa saja pelaku pembakaran itu. (Media Center)



Kembali ke Berita Harian