BERITA HARIAN |
Rois Aam Syuriah PBNU KH Ilyas Rukhiyat menilai pelaksanaan pemilu 1997 berjalan lancar dan sesuai aturan main yang berlaku. PBNU juga menilai pemilu 1997 berlangsung demokratis dan terbuka. Bahwa ada beberapa masalah yang terjadi di sejumlah daerah pemilihan, hal itu wajar dan agar diselesaikan sesuai mekanisme dan aturan yang berlakku. ''Semua OPP hendaknya menerima dengan ikhlas dan lapang dada hasil pemilu 1997. Tidak perlu saling menuduh atau memfitnah satu sama lain. Kalau ada persoalan, ya selesaikan secara kekeluargaan dan menurut aturan main,'' katanya menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Senin (2/6).
Menurut Kiai Ilyas, hasil akhir penghitungan suara pemilu harus diakui tidak ada yang menang dan kalah. Kalau kita anggap sebagai sebuah kemenangan, maka hasil akhir pemilu adalah merupakan kemenangan seluruh rakyat Indonesia dan kemenangan pembangunan demokrasi kita.
Karena itu, setelah pelaksanaan pemilu ini, seluruh komponen bangsa hendaknya bersiap-siap untuk melanjutkan pembangunan nasional secara berkesinambungan. Semua OPP yang pernah bersaing dalam pemilu hendaknya bersama-sama bahu-membahu untuk berjuang memenuhi berbagai program kerja yang ditawarkan saat berkampanye. ''Program kerja pembangunan yang ditawarkan dalam kampanye itu sama dengan janji-janji. Karena itu, laksanakan janji-janji itu demi untuk lebih meningkatkan harkat martabat serta kesejahteraan sebesar-besarnya seluruh rakyat Indonesia. Jangan ada yang ingkar janji. Semua OPP sama-sama berjanji. Jadi penuhilah janji itu. Jangan sampai ada yang ngibulin rakyat, tegas Kiai Ilyas.
Menjawab pertanyaan, hasil pemilu 1997 ini merupakan bukti kongkret dari hasil kerja tiap-tiap OPP selama ini. Sebab, manusia itu akan memperoleh hasil sesuai dengan hasil amalnya. OPP yang bekerja dengan sungguh-sungguh dengan tetap menjaga kekompakan dan stabilitas dirinya, tentu akan mendapatkan dukungan mayoritas rakyat.
Sedang OPP yang secara intern partai masih terus berkemelut dan bekerja tidak maksimal, tentunya tidak mendapatkan dukungan mayoritas rakyat. Jadi, semua perolehan suara itu tergantung pada hasil kerja yang ditunjukkan bagi rakyat selama ini, bukan hanya dalam kampanye pemilu saja.
Dikemukakan, kesadaran politik rakyat kini semakin tinggi dan kritis. Sehingga rakyat tidak bisa begitu saja dipengaruhi atau dipaksa untuk menentukan pilihannya. Mayoritas rakyat akan memilih OPP yang selama ini benar-benar bekerja untuk rakyat.
Selanjutnya Kiai Ilyas berharap agar sebagai kekuatan sosial politik terbesar yang telah mendapat kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia, Golkar agar benar-benar berjuang untuk kemajuan dan kemakmuran seluruh rakyat. Golkar tidak boleh sombong ataupun takabur. Golkar juga tidak boleh menyalahi komitmen kerakyatannya setelah pemilu ini. ''PBNU menerima dengan baik semua hasil pemilu dengan ikhlas. PBNU minta agar semua OPP tetap menjaga kesatuan dan persatuan bangsa untuk membangun bangsa. D iantara kita jangan ada yang saling fitnah dan tuduh yang bukan-bukan. Kita harus tetap menjaga akhlaqul karimah,'' ujar Kiai Ilyas.
Sebagai pemenang mayoritas tunggal dalam pemilu 1997 ini, Kiai Ilyas juga percaya bahwa Golkar akan mampu memimpin pembangunan bangsa ke depan. ''Kepemimpinan Golkar sudah teruji. Jadi, saya tidak khawatir lagi. Komitmen Golkar terhadap kepentingan rakyat dan cita-cita Orde Baru juga akan tetap teguh. Saya percaya itu,'' tegas pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat itu. (Media Center)
Kembali ke Berita Harian