BERITA HARIAN |
Fungsionaris DPP GOLKAR dr. Abdullah Alatas Fahmi mengemukakan, GOLKAR menolak jika agama dijadikan sebagai alat untuk memperoleh kepentingan politik. GOLKAR tidak ingin membawa ke panggung politik.
Tetapi GOLKAR terus membangun agama di Bumi Persada Indonesia ini dengan sebaik-baiknya.
"Tidak benar kalau agama tertentu dikatakan mendominasi OPP tertentu. Dalam percaturan politik di Indonesia, agama harus ditempatkan pada posisi yang terhormat. GOLKAR tidak akan bermain-main dengan agama. GOLKAR tidak ingin menjadikan agama sebagai kendaraan politik," tegas Fahmi ketika berkampanye di Kecamatan Warung Kiara dan Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Fahmi juga didampingi dua Jurkamnas Johni Syafruddin dan Soni. P Sasono. Fahmi juga menegaskan bahwa agama sebagai alat politik.
Sementara itu, Fahmi mengemukakan bahwa GOLKAR akan berjuang untuk memperluas pendidikan sampai ke desa-desa dengan biaya yang bisa terjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hal itu untuk lebih meningkatkan mutu sumberdaya manusia Indonesia. Sehingga nantinya mampu bersaing dengan bangsa-bangsa di dunia.
GOLKAR berjuang demi kesejahteraan rakyat baik lahir maupun batin. Karena itu, selain berjuang untuk peningkatan kesejahteraan rakyat secara non-material berupa peningkatan ilmu pengetahuan dan kesehatan.
GOLKAR minta agar Rumah Sakit swasta menyisihkan 25 persen tempat untuk masyarakat miskin secara cuma-cuma sebagaimana diatur dalam undang-undang kesehatan. Pemerintah harus memberikan tindakan tegas kepada rumah sakit swasta yang tidak memberikan jatah bagi orang miskin itu.
Kecuali itu, GOLKAR minta agar pemerintah maupun swasta bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat secara sama dan adil, baik bagi orang yang kaya maupun yang miskin. "GOLKAR menentang adanya perlakuan tidak adil dalam pelayanan kesehatan," tegasnya.
Jakarta, 12 Mei 1997
Kembali ke Berita Harian