BERITA HARIAN |
Mantan Wapres Sudhramono menegaskan bahwa kader Golkar harus tahan uji menghadapi segala tantangan."Kalian kader Golkar? Kader Golkar itu harus tahan uji. Jangankan hanya panas, lebih dari itu pun kita harus tetap semangat. Dalam kesempatan ini, saya memberikan motivasi mengapa kita harus menyukseskan pemilu dengan memilih Golkar," katanya dalam kampanye Golkar di Kecamatan Pasiran, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (18/5) yang dihadiri ribuan massa.
Sudharmono hadir di Lamongan bersama Ny.Sudharmono didampingi Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP Golkar yang juga Jurkamnas, Tantyo Sudharmono, sesepuh Golkar Jatim, H.Moch.Said, Bupati Lamongan, HR Moh.Faried, SH.
Menurut mantan Ketua Umum DPP Golkar itu, kader Golkar harus memahami mengapa harus bersemangat untuk memenangkan Golkar, bukan hanya ramai-ramai ikut kampanye. "Golkar telah menunjukkan bagi bangsa Indonesia bahwa Golkar telah melaksanakan pembangunan lahir batin dengan sukses. Mengapa kita sukses, karena bersama rakyat. Bersama-sama seluruh rakyat, Golkar membangun. Saya bersama rakyat turut membangun Golkar, karena itu saya tahu latar belakang Golkar. Saya tahu jati diri Golkar sejak tahun 1964, saya pernah dipercaya memimpin Golkar," katanya.
Ia juga menyampaikan, meskipun pada tahun 1992 Golkar mengalami penurunan, dalam Pemilu 1997 ini harus direbut kembali seperti tahun 1987. "Sanggup?" tanya Pak Dhar, yang disambut teriakan "sanggup" peserta kampanye. Namun demikian, katanya, kesanggupan itu tidak hanya diucapkan melainkan harus diwujudkan dalam kerja nyata.
Dikatakannya, Golkar berpijak dan mengikatkan diri pada Pancasila dan UUD 1945 sebaik-baiknya. Karena itu, menurut Pak Dhar, Golkar pasti akan mendapat kepercayaan dari rakyat. "Golkar komit pada Pancasila dan UUD 45. Apa artinya itu? Golkar terbuka dan mengabdi kepada setiap warga negara Indonesia, tanpa pandang bulu, suku, adat, ras dan agama dan lain-lain. Ini yang disebut Golkar menganut paham kebangsaan, bukan paham primordial. Itu jati diri Golkar," ujarnya.
Bantu Koperasi
Dalam kesempatan tersebut, Pak Dhar sempat nyekar ke makam Wali Sunan Drajat dan memberikan bantuan dari bekas tentara Dividi Ronggolawe Rp 60 juta kepada 12 koperasi, termasuk koperasi pesantren. Selain itu, Sudharmono juga menyerahkan bantuan buku biografi berjudul "Masa Kecilku" sebanyak 500 eksemplar.
Sore harinya, Pak Dhar berkampanye di Kabupaten Tuban.
DIN SYAMSUDDIN: GOLKAR BUKAN PENGOBRAL "LIP SERVICE" KEAGAMAAN
Golkar tidak menyatakan diri sebagai orsospol agama, tapi lebih memilih berbuat konkret untuk mengembangkan kehidupan beragama. Melalui stabilitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Golkar mendorong pelaksanaan syariat kehidupan keagamaan berjalan secara rukun, semarak, dan berkembang.
Jurkamnas Din Syamsuddin menegaskan hal itu dalam kampanyenya di Desa Kubangkondang, Kecamatan Saketi, Pandeglang, Jabar (18/5). Didampingi jurkam tingkat I Jabar, Syahrir Ramlan, jurkam Tingkat II Pandeglang M. Amin, Pipin M., dan pengurus DPD serta Muhamadiyah setempat, tokoh Cendekiawan Muslim Din Syamsuddin tampil retorik di hadapan ratusan kader Golkar.
Golkar tidak ingin hanya menjadi organisasi pengobral lip service di soal agama. "Keimanan itu tidak cuma ada di perkataan melainkan harus pula dibarengi dengan pengamalan. Maka itulah, Golkar lebih ingin banyak berbuat daripada cuma berbicara belaka, dalam meningkatkan kesemarakan dan kedalaman hidup keagamaan bangsa Indonesia," kata Sekretaris MUI ini.
Perhatian penuh Golkar bisa terlihat dari peningkatan sarana dan prasarana peribadatan yang telah terbangun.
Masing-masing pemeluk peribadatan kini merasakan kemudahan ritual keagamaan mereka. Terbangunnya sejumlah sarana dan prasarana, yang meningkat jauh dibanding dengan sebelum masa Orde Baru, adalah salah satu pendorongnya.
"Semua itu dikarenakan pencapaian tujuan program-program Golkar pada stabilitas, peningkatan kesejahateraan masyarakat dan pembangunan kehidupan keagamaan," kata Din.
Kembali ke Berita Harian