BERITA HARIAN |
Golkar mengucapkan rasa syukur dan mempersembahkan segala puji kehadirat Allah SWT atas suksesnya pelaksanaan Pemilu 1997 dan atas kemenangan yang diraihnya pada pemilu tersebut. Alhamdulillah, kata Ketua Umum DPP Golkar H. Harmoko saat memberikan sambutan pada acara Tasyakuran Golkar atas Sukses Pemilu 1997 di Aula DPP Golkar, Selasa (24/4), pelaksanaan Pemilu 1997 telah selesai, yaitu dengan disetujuinya dan ditandatanganinya hasil pemilu tersebut oleh ketiga Organisasi Peserta Pemilu (OPP) pada hari Senin 23 Juni 1997 kemarin.
Acara tasyakuran Golkar yang dihadiri para pinisepuh dan sesepuh Golkar, segenap pimpinan Keluarga Besar Golkar dari ketiga jalur ABG (ABRI-Birokrat-Golkar), para undangan, termasuk hampir semua artis ibukota itu, meskipun diselenggarakaan secara sederhana namun berlangsung sangat meriah dan bermakna.
Bung Harmoko mengatakan, tasyakuran yang dilakukan merupakan refleksi dari keyakinan bahwa kesesuksesan pemilu dan kemenangan Golkar adalah nikmat dan karunia Ilahi bagi bangsa Indonesia dan Keluarga Besar Golongan Karya. Kemenangan yang diperoleh pada pemilu yang baru lalu, pada penampakan lahiriahnya adalah hasil usaha manusia, yaitu hasil kerja keras dan kerja sama yang kompak segenap Keluarga Besar Golkar, namun padaa dimensi batiniahnya adalah keputusan dan perkenan dari Allah SWT. "Seperti sering diungkapkan, manusia hanya bisa berencana dan bekerja namun Allah jua yang menentukan. Oleh karena itu, sepatutnyalah kita tiada henti-hentinyaa bersyukur," kata Bung Harmoko
Selanjutnya dikemukakan oleh Bung Harmoko dalam pidatonya, dengan disetujuinya dan ditandatanganinya hasil Pemilu 1997 oleh ketiga OPP, dari sudut yuridis-konstitusionaal Pemilu 1997 telah berlangsung sesuai hukum dan perundnag-undangan yang berlaku, dan hasilnya adalah sah berdasarkan hukum dan kontitusi. Diterimanya hasil pemungutan suara oleh ketiga OPP juga menujukkan berkembangnya budaya dan etika politik sportif dalam kehidupan politik kita, yaitu masing-masing pihak menerima hasil pemilu sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat. Rakyat telah menunaikan kedaulatannya dengan menentukan pilihannya secara demokratis, maka kita harus menerimanya sebagai wujud kedaulatan rakyat dan pelaksanaan demokrasi.
Golkar menilai bahwa secara umum proses pemilu telah berlangsung baik dan berkualitas. Dikatakan baik karena proses tersebut berjalan lancar, aman dan tertib. Mayoritas rakyat yang memiliki hak pilih telah menggunakan hak pilihnya secara demokratis. Penggunaan hak pilih (voting turn-out) pada Pemilu 1997 adalah sangat tinggi, yaitu sekitar 93 % dari jumlah pemilih terdaftar. Persentase ini jauh lebih tinggi dari penggunaaan hak pilih di negara-negaraa maju yang sering disebut sebagai kampiun demokrasi, seperti Amerikaa Serikat, yang persentase penggunaan hak pilihnya kurang dari 50%. Tingginya persentase penggunaan hak pilih dalam Pemilu di Indonesia merupakan bukti nyata bahwa rakyat Indonesia mendukung sistem politik dan sistem pemilu yang ada, di samping hal tersebut merupakan legitimasi besar terhadap Pemerintah Orde Baru. Dalam kaitan ini, adalah tidak benar sama sekali pandangan yang mengatakan bahwa tidak ada demokrasi di Indonesia, dan mayoritas rakyat Indonesia menolak sistem politik yang ada dan karena itu harus diganti dengan sistem yang baru, atau legitimasi terhadap Pemerintah Orba melemah dan mengalami krisis. Pandangan-pandangan tersebut sama sekali tidak benar.
Pemilu 1997 merupakan survai politik yang nyata dan terbuka tentang pilihan politik rakyat Indonesia, dan survai ini membuktikan bahwa 93% lebih rakyat Indonesia yang mempunyai hak pilih tidak terpengaruh terhadap propaganda kelompok-kelompok yang menolak pemilu dengan tidak mau menggunakan hak dan tanggung jawab politiknya sebagai warga negara yang baik. Hasil pemilu yang baru lalu menujukkan bahwa mereka yang menyebut dirinya Golput ternyata hanya segelintir kecil orang yang kehadirannya tidak mendapat tempat di hati masyarakat luas. Dari sudut nilai demokrasi, dukungan mayoritas rakyat mengikuti pemilu adalah justru memaahami dan melaksanakan demokrasi secara benar, baik dan tepat.
Kalau Golkar menilai Pemilu 1997 berkualitas, maka itu karena proses pemilu, seperti masa kampanye dan hari pemungutan suara, secara umum telah meningkatkan kualitas pendidikan dan komunikasi politik bagi rakyat, yang oleh karena itu telah juga meningkatkan kualitaas pengamalan demokrasi Pancasila.
Kampanye Pemilu 1997 secara umum telah berlangsung lancar, sesuai agenda yang telah ditetapkan oleh LPU. Fenomena kampanye penuh dengan nuansa kesemarakan dan kemeriahan. Partisipasi masyarakat cukup tinggi ditandai oleh kegairahaan dan antusiasme berbagai lapisan masyarakat untuk mengikuti kampanye.
Berbeda dengan kampanye-kampanye terdahulu, pada Kampanye Pemilu 1997 diperkenalkan bentuk kampanye baru yaitu kampanye dialogis. Kampanye ini adalah penting dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan komunikasi politik antara OPP dengan masyarakat pemilih.
Dari perspektif pendidikan dan komunikasi politik, kampanye Pemilu 1997 dengan demikian lebih berkualitas karena memungkinkan OPP berkomunikasi dengan masyarakat dan menjelaskan visi dan progamnya secara dialogis, serta kemudian memperoleh umpan balik dari masyarakat. Sayangnya, bentuk kampanye dialogis ini kurang dimanfaatkan secara optimal.
Alhamdulillah Golkar telah memanfaatkan bentuk kampanye dialogis ini dengan baik dan merata di semua daerah. Melalui kampanye dialogis, Golkar dapat menjalin komunikasi politik yang dialogis dengan masyarakat. Pada kampanye tersebut Golkar menyampaikan visi, konsepsi dan progamnnya kepada masyarakat dan masyarakatmenyampaikan aspirasi, tuntutan dan harapannya kepada Golkar. Semua aspirasi, tuntutan dan harapan masyarakat tersebut tentu sangat berharga sebagai umpan balik yang positif dan patut diperhatikan untuk kemudian diperjuangkan oleh Golkar.
Walaupun Golkar telah berupaya untuk menjalani proses pemilu dengan baik berdasarkan ketaatan asas yaang tinggi, namun proses pemilu sedikit dinodai oleh kelompok yanag tidak bertanggung jawab dengan melakukan berbagai aksi kerusuhan, kebrutalan dan keberingasan di beberapa daerah yang sifatnya kasuistik. Di banyak daerah, alhamdulillah, proses pemilu berjalan baik, aman dan lancar. Namun Golkar sangat menyesalkaan dan memprihatinkan bahwa berbagai tindakan dan kerusuhan tersebut telah menimbulkan kerugian masyarakat baik materiil maupun immateriil, seperti jatuhnya korban jiwa dan luka-luka, rusaknya banyak fasilitas umum, dan sarana serta prasarana sosial dan ekonomi.
Golkar menyesalkan bahwa proses pemilu telah disalahgunakan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Sementara kita sedang membangun kehidupan politik yang lebih demokratis dan terbuka melalui proses pemilu yang lebih transparan dan dialogis, ternyata ada kelompok dalam masyarakat yang menginginkan kerusuhan, kekerasan dan kerusakan. Dalam kaitaan ini, Golkar tidak sependapat dengan analisis yang diberikan oleh sementara pengamat yang memutlakkaan pendapat bahwwa berbagai tindak kerusuhan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor kesenjangan sosial-ekonomi, ketidakpuasan dalam masyarakat, dan komunikasi politik yang tersumbat, berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
Pertama, gejala kesenjangan sosial-ekonomi adalah fenomena universal di banyak negara. Masalah kesenjangan tidak mungkin dapat dipecahkan dalam waktu singkat. Karenanya, kita sebaiknyaa tidak membesar-besarkannya sebagai masalah, tetapi langsung memecahkannya melalui karya-karya nyata pembangunan.
Kedua, adanya ketidakpuasan sebagian warga dalam masyarakat, juga merupakan gejala universal yang terjadi di mana-mana sepanjang sejarah. Karenanya, adalah tidak beralasan jika isu ketidakpuasan dijadikan justifikasi dan diekspresikan dalam bentuk tindak kekerasan dan kerusuhaan.
Ketiga, dugaan bahwa saluraan politik tersumbat, juga perlu dipertanyakan. Karena, pada masa kampanye justru sistem politik kita sedang membuka saluran seluas-luasnya bagi aspirasi masyarakat.
Berdasarkan hal-hal di atas, Golkar berpendapat bahwa terjadinya tindak kerusuhan adalah karena adanya kelompok-kelompok dalam masyarakat yang memang menginginkan terjadinya instabilitas, dan kerana itu dengan sengaja memanfaatkan momentum kampanye pemilu untuk menghasut massa agar melakukan tindak kekerasan atau kerusuhan. Kelompok-kelompok tersebut mungkin mempunyai agenda politim tertentu yang lebih dari sekadar untuk menciptakaan situasi politik kacau (political chaos). Warga masyarakat yang terhasut melakukan kerusuhan hanya merupakaan korban dari eksploitasi yang terorganisasi dari kelompok atau kelompok-kelompok yang menginginkan stabilitas politik.
Golkar tidak dapat mentoleransi adanya kerusuhan. Oleh karena itu, Golkar mendukung tekad dan upaya aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas berdasarkan hukum terhadap para pelaku dan perekayasa tindakan kerusuhan. Begitu pula, Golkar menyerukan kepada segenap kader, anggota dan simpatisannya di seluruh Tanah Air untuk bekerja sama dengan aparat keamanan dan penegak hukum melawan dan membasmi anasir yang ingin menggoyahkan stabilitas nasional dan mengganggu proses pembangunan nasional yang sudah baik selamaa ini. Hal demikian didasari atas suatu keyakinan bahwa berbagai bentuk tindak kekerasan dan kerusuhan hanya akan membawa penderitaan dan kesengsaraan bagi rakyat.
Bahwa hasil pemilu menunjukkan Golkar memperoleh kemenangan adalah berkat rakhmat Ilahi yaang patut disyukuri. Dari sudut manusiawi, kemenangan Golkar merupakan hasil kerja dan kinerja seluruh jajaran organisasi--baik pengurus kader, maupun anggota Keluarga Besar Golkar--yang telah bekerja keras tanpa mengenal lelah sejak awal kepengurusan DPP Golkar hasil Munas ke-5 tahun 1993. Oleh karena itu, selaku Ketua Umum DPP Golkar, melalui kesempatan ini, saya ingin memberikan penghargaan setinggi-setingginya dan ucapan terima kasih yang sebsar-besarnya kepada Keluarga Besar Golkar di seluruh Tanah Air atas prestasi, dedikasi, disiplin daan loyalitas yang telah diberikan kepada organisasi.
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan Golkar adalah kekompakan dan kebersamaan Keluarga Besar Golkar. Sebagai organisi besar, Golkar memang membutuhkan kekompoakan dan kebersamaan para pengurus, kaer dan anggotanya. Tiada masalah yang tidak dapat diatasi, tiada tantangan yang tidak dapat dihadapi, jika kita semua kompak dan bersatu padu.
Golkar menghayati bahwa kemengangan Golkar adalah bukti nyata bahwa mayoritas rakyat Indonesia mencintai, mempercayai dan merasa memiliki Golkar. Karenannya, melalui kesempatan ini Golkar menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas kepercayaannya yang diberikan kepada Golkar. Kemenangan Golkar sesungguhnya adalah kemenangan rakyat Indonesia, kemenangan pembangunan dan kemenangan aspirasi rakyat untuk kelangsungan pembangunan.
Golkar menghayati bahwa kemenangan dalam pemilu merupakan penerimaan amanat dari rakyat. Oleh karena itu, dengan kemenangan yang diperoleh pada pemilu ini, Golkar semakin bertekad untuk mengemban amanat rakyat tersebut, yaitu dengan jalan terus meningkatkan karya dan pengabdian terbaik untuk melangsungkan pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat lahir dan batin.
Bagi Golkar, kemenangan dalam setiap pemilu bukanlah semata-mata untuk kemenangan itu sendiri. Kemenangan bagi Golkar adalah kemengan yang akan diabadikan bagi kepentingan rakyat. Oleh karena itu, Golkar bertekad untuk merealisasikan aspirasi, tuntutan dan harapan rakyat untuk semakin adanya perubahan dan perbaikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Hasil Pemilu 1997 bagi Golkar telah melahirkan kader-kadernya yang akan duduk di legislatif DPR dan MPR. Bagi kader-kader Golkar yang akan duduk di DPR, telah melalui seleksi pencalonan yang ketat, sehingga kita harapkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya di masa mendatang mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat dan senantiasa menujukkan dedikasi dan disiplin yang tinggi, sikap yang kritis konstruktif, tanggap terhadap perkembangan masyarakat, kerja keras serta lebih meningkatkan kualitas secara profesional dalam mengembangkan kehidupan demokrasi Pancasila. Kader-kader Golkar harus menghindarkan tidankan-tindakan tidak terpuji yang hanya mementingkan "5D" (datang, duduk, dengar, diam dan duit).
Bagi kader-kader Golkar yang duduk di MPR agar mengemban kepercayaan yang telah diberikan rakyat dalam memperjuangkan kesinambungan dan kelanjutan pembangunan nasional serta mampu mewujudkan kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara yang lebih baik.
Pada kesempatan tasyakuran ini, saya ingin mengajak segenap Keluarga Besar Golkar di seluruh Tanah Air untuk senantiasa menyatakan rasa syukur kehadirat Tuhan YME dengan mempersembahkan segala puji ke hadiratNya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kita merealisasikan syukur itu dalam bentuk meningkatkan karya-karya kebajikan kita bagi pembangunan bangsa di masa mendatang.
Karya-karya itu antara lain Golkar akan mempersembahkan perjuangannya dalam merumuskan GBHN dalam SU MPR 1998 sesuai aspirasi yang berkembang dalam masyarakat. Langkah ke depan dari Golkar adalah Sukses SU MPR 1998. Untuk itu Golkar telah mempersiapkan diri dalam menyusun rancangan naskah GBHN 1998 yang akan diperjuangkan dalam SU MPR 1998.
Akhirnya saya mengucapkan selamat pada kita semua, semoga perjuangan dan pengabdian kita akan diridhai oleh Allah SWT.
Kembali ke Berita Harian