PRESS RELEASE
Ary Mardjono : OPP Agar Tidak Terpancing atau Memancing Kerusuhan
JAKARTA ( ..... ) : Sekjen DPP Golkar Ary Mardjono mengimbau warga masing-masing OPP untuk tidak memancing ataupun terpancing melakukan kerusuhan. Khusus kepada warga Golkar ia menyerukan agar dalam memasuki putaran ketiga kampanye Pemilu dapat melaksanakan kampanye secara cantik dan tertib, sesuai peraturan dan ketentuan yang ada.
"Bila ada warga OPP lain bertindak tidak sesuai aturan, jangan terpancing. Biar masyarakat yang menilai," kata Ary Mardjono kepada pers di DPP Golkar, Jumat siang (2/5).
Didampingi Ketua Departemen Litbang DPP Golkar Dr Din Syamsuddin, Ary Mardjono mengatakan, hingga putaran kedua kampanye Pemilu telah terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab. "Berdasarkan laporan yang masuk, kami ( Golkar.red ) menggolongkan pelanggaran yang terjadi dalam tiga bentuk," ujarnya.
Pelanggaran pertama, terjadinya pencabutan alat peraga kampanye, terutama bendera, OPP tertentu oleh massa yang menggunakan atribut OPP tertentu. Tindakan ini bisa dikategorikan ke dalam tindakan kriminal yang bisa dituntut sesuai KUHP.
Pelanggaran kedua, adanya usaha-usaha menggagalkan kampanye salah satu OPP oleh pihak-pihak tertentu. Contohnya, terjadinya bentrokan warga PDI antara pendukung Soeryadi dan pendukung Megawati. "Sebenarnya ini persoalan intern antarmereka, yakni kampanye PDI pimpinan Soerjadi digagalkan oleh massa yang mengaku pendukung Megawati. Tetapi, ini bisa dimasukkan dalam kategori pelanggaran," katanya.
Pelanggaran ketiga, terjadinya pawai keliling kota berupa konvoi dan arak-arakan oleh OPP tertentu, padahal arak-arakan itu sebenarnya dilarang. "Atas terjadinya tiga bentuk pelanggaran ini, mengakibatkan terjadinya bentrokan fisik antarOPP, bahkan ada korban yang meninggal dunia dan luka-luka. Di samping itu, masyarakat menjadi merasa ngeri dan takut melihat kampanye. Ini 'kan benar-benar tidak mendidik," ujarnya.
Ary Mardjono prihatin dengan jatuhnya korban jiwa yang tewas akibat kecelakaan ataupun bentrokan fisik selama pelaksa naan kampanye putaran pertama dan kedua. Ia berharap, dalam putaran kampanye selanjutnya semua pihak yang terlibat dapat menaati peraturan dan ketentuan kampanye, serta Panwaslak dan pihak keamanan dapat lebih tegas lagi menertibkan mereka yang melakukan pelanggaran.
"Saya yakin aparat keamanan tidak akan tinggal diam untuk menindak pelanggaran aturan kampanye demi mencegah munculnya korban lebih banyak lagi," kata Ary Mardjono. Golkar telah memin ta aparat keamanan untuk menertibkan dan meluruskan pelanggaran Konsensus ketentuan dan aturan main kampanye
Menurut Kepala Pusat Penerangan ABRI Brigjen TNI Slamet Supriadi, selama masa kampanye putaran pertama saja di seluruh Indonesia telah terjadi 28 kecelakaan yang mengakibatkan 27 orang meninggal dunia, 51 orang luka-luka diantaranya 30 luka berat. Jumlah tersebut belum termasuk para simpatisan dan peser ta kampanye yang mengalami luka berat dan ringan akibat bentrokan.
Ary Mardjono pun meminta para Jurkam Golkar untuk menyampai kan program-program pembangunan lima tahun ke depan dengan kali mat-kalimat yang sejuk dan enak didengar. "Alhamdulillah..., sampai saat ini belum ada satu Jurkam Golkar pun yang kena kartu kuning," kata Ary Mardjono.
Menanggapi "aksi mogok kampanye" oleh PPP, Ketua Departemen Litbang DPP Golkar Dr Din Syamsuddin mengatakan, "Ah..., itu hanya taktik ikhwan PPP untuk menarik perhatian orang dalam rangka merebut simpati." Tetapi, Din juga menyatakan heran. Menyatakan mogok kampanye, namun kampanye terjadi juga, bahkan dalam bentuk konvoi dan pawai.
Menurut Din, kampanye Pemilu merupakan momentum penting bagi orsospol untuk untuk melakukan pendidikan politik dan komunikasi politik dengan masyarakat. "Karena itu, sayang sekali jika momentum penting itu dilewatkan begitu saja," ujarnya. Terhadap alasan kampanye ditiadakan karena tidak ada izin, Din menyata kan, hal itu tidak benar karena pihak berwenang menyampaikan sudah memberi izin. ***
Jakarta, 2 Mei 1997
Ketua Dept. Galum Massmed
Bappilu GOLKAR
H. Sofjan Lubis.
Kembali ke Berita Harian