BERITA HARIAN



PRESS RELEASE


Pinantun Hutasoit : Golkar Perjuangkan Rakyat Pemilik Tanah Agar Dapat Ganti Untung


Jakarta, (2/5) - Ketua DPP Golkar Pinantun Hutasoit menegaskan, Golongan Karya memperjuangkan rakyat pemilik tanah agar mendapat ganti untung. ''Istilah ganti rugi tersebut tidak benar. Yang benar adalah ganti untung, agar rakyat pemilik tanah yang digusur oleh pihak swasta mendapat keuntungan,''tegas Pinantun ketika melakukan kampanye dialogis dengan massa Golkar di Klungkung, Bali, Kamis (1/5) siang.

Ia menjawab pertanyaan penduduk Klungkung, I Wayan Daud yang mempertanyakan penggusuran tanah dan ganti rugi yang diterima masyarakat. Dalam kesempatan itu, Pinantun selaku juru kampanye nasional Bali, didampingi para caleg Golkar yakni, Isfan Fajar Satrio (Putra Wakil Presiden Try Sutrisno) yang dicalonkan Golkar diurutan ke 10 di Bali, Arke Hardiana, I G Putu Wijaya SH, Ida Bagus Putra dan Ketua Bapepam I Putu Gede Ary Suta, MBA yang jadi jurkamnasional non caleg.

Dialog antara fungsionaris DPP Golkar Pinantun Hutasoit yang juga Ketua Korwil VI tersebut berlangsung sangat dinamis dan menarik, karena masyarakat Klungkung banyak mempertanyakan hal-hal yang sensitif, termasuk pula soal kerusuhan di berbagai kota, nasib guru di Klungkung yang berpenghasilan minim, soal permintaan rakyat setempat agar dibangun sarana Gelanggang Olah Raga (GOR) di Klungkung, tentang pengangguran dll.

Menurut Pinantun Hutasoit yang mantan Ketua FKP DPRD DKI itu, Golkar tidak sependapat dengan istilah ganti rugi yang sering dipakai dalam masalah pembebasan tanah, karena itu istilah itu harus diganti menjadi ganti untung. ''Memang harus kita syukuri, pembangunan di daerah Klungkung Bali ini begitu cepat. Dulu di Ubud 25 tahun lalu, ada penduduk yang membuat sandalnya dari ban bekas, tapi sekarang penghasilan mereka lebih dari pejabat eselon satu,''paparnya.

Dalam pembebasan tanah oleh pihak swasta, kata Pinantun, harus dilakukan suka sama suka. ''Pembebasan tanah tersebut tidak boleh dilakukan secara sepihak,''tegasnya.

Pada kesempatan itu, Pinantun mengimbau agar kader-kader Golkar pada saat kampanye tidak terpancing oleh siapapun. Ia pun meminta agar Panwaslak tidak perlu ragu-ragu menegur OPP yang melanggar peraturan, karena kampanye merupakan pendidikan politik rakyat.

Pinantun membantah tegas, bahwa kerusuhan yang terjadi di beberapa kota karena akibat masyarakat merasa resah. Kasus itu, katanya, harus dilihat dari akar persoalannya. ''Memang ada segelintir orang yang tak puas. Mereka umumnya, kelompok anti kemapanan. Masalah kerusuhan tersebut, memang penyebabnya tak jelas.''

Saat dialog dengan jurkam, seorang ibu guru mengeluh karena hidup sebagai guru selalu prihatin. ''Kita berharap hidup ini ada secercah yang lebih baik. Kami guru SD masih banyak yang jalan kaki menempuh jarak yang jauh kalau akan ngajar. Apa nggak kasi han kepada kami. Karena itu, kami perlu ada imbalan uang trans port, karena kami sudah mencerdaskan anak-anak murid,''paparnya.

Mendengar keluhan itu, Pinantun Hutasoit, langsung menanya kan keberadaan koperasi PGRI di Klungkung. Fungsionaris Golkar itu pun, meminta kepada Ketua Bapepam, agar membantu koperasi PGRI Klungkung. ''Jangan khawatir bu guru, pemerintah bisa mem beri bantuan kepada koperasi yang layak dibantu. Oleh karena itu, saya meminta Bung Ary Suta (ketua Bapepam), agar membantu kopera si PGRI,''katanya.

Jakarta, 2 Mei 1997
Ketua Dept. Galum Massmed
Bappilu GOLKAR


H. Sofjan Lubis




Kembali ke Berita Harian