print 
Ratu Atut menampik tidak kooperatif dalam kasus situ Gintung
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengelak tak kooperatif tak mendampingi Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla saat berkunjung ke lokasi bencana Situ Gintung. Sebab menurutnya ia saat itu sedang ada di tempat yang jauh lebih penting.
"Jadi saat Presiden dan Wapres hadir ke lokasi, saya berada di lokasi yang terpisah. Saya sedang menangani korban di bawah, yang sangat parah. Karena masalah ini juga kan tanggungjawab pemerintah pusat juga," kata dia menjelaskan di posko utama bantuan di UMJ, Tangerang, sore ini.
Atut mengaku lebih utamakan pelayanan kepada masyarakat yang sangat parah bersama pejabat walikota. Terkait soal relokasi, Atut mengaakan keputusan itu harus menunggu koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Wapres nanti sebelum rapat akan menginventarisir dulu segala sesuatu yg memang harus dilaporkan. Masalah relokasi itu salah satu yang akan di laporkan dalam rapat hari ini," papar dia.
Atut juga menambahkan, akan bicarakan relokasi itu dengan Departemen PU. Hasilnya nanti akan dimusyawarahkan dengan masyarakat.
"Kalau masyarakat tak setuju relokasi, ada konsekwensinya. Di antaranya aturan-aturan yang harus ditaati 20 meter dari sempadan sungai itu tidak boleh didirikan bangunan," terangnya.
Menurutnya, relokasi ini merupakan rencana jangka pendek. Jangka menengahnya, lanjut dia, korban akan dipindahkan ke Gedung Kertamukti, mengingat kampus UMJ akan digunakan untuk kegiatan perkuliahan. "Untuk jangka panjangnya kita akan rencanakan untuk membuat perumahan untuk korban, sederhana dan layak," pungkasnya. (waspada)
29/04/2009 : Banten - Dua Tersangka Kasus Suap Pandeglang Lolos Menjadi Legislator
GolkarVersiPetaniCurhat
GolkarVersiMushollah-JawaTimur
GolkarVersiIbuGuru
GolkarVersi Cepot-JawaBarat
GolkarStaff
GolkarVersiJK
Silahkan posting komentar Anda