Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah pusat serius dalam upayanya mempertahankan nilai-nilai tradisi budaya lokal.
Permintaan ini disampaikan Sultan seusai mengikuti Sidang Istimewa DPRD DIY dengan agenda mendengar Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung Paripurna Dewan kemarin. Sultan menilai program pelestarian nilai-nilai budaya yang disuarakan pemerintah baru sebatas slogan. Belum ada langkah nyata untuk menggali dan membentengi tradisi budaya asli negeri sendiri.Padahal, arus modernisasi dan transformasi budaya luar negeri terus terjadi dan nyarismengancamnilai-nilaitradisi lokal.
“Jangan hanya bisa ngomong tradisi budaya tanpa ada upaya dalam mengasah sumber daya manusianya,” katanya kepada wartawan kemarin. Khusus di lingkup DIY,kata Sultan, berbagaiupayadalam nguri-nguri budaya terus dilakukan.Program baru yang mulai digulirkan akhirakhir ini adalah membiasakan diri menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian.Pada tahap awal,bahasa Jawa ini diterapkan di lingkungan pemerintahan.Setiap Sabtu, seluruh pegawai di lingkungan pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/ kota diwajibkan menggunakan bahasa Jawa.
“Sebenarnya beberapa kabupaten seperti Bantul dan Kulonprogo sudah memulainya terlebih dahulu. Daripada sendiri-sendiri, ya kita satukan di hari Sabtu,”tandasnya lagi. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY Djoko Dwianto mengutarakan, guna meningkatkan apresiasi budaya lokal, pihaknya telah meluncurkan berbagai program seperti pengembangan desa budaya dan mengadakan workshop bahasa Jawa. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda