Dukungan agar Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menjadi capres alternatif pada Pemilu Presiden terus mengalir.
Terakhir, sejumlah politikus muda dari tujuh parpol di DIY menegaskan siap mendukung langkah Sultan. Tujuh parpol tersebut adalah PAN, PDIP,PPP, PKB,Partai Golkar,Partai Patriot, dan PDS. “Terus terang gerakan mendukung Sultan ini karena kita terombang-ambing sikap partai.Parpol harus harus segera tegas dengan wacana capres alternatif yang berkembang,”ujar Ketua Kaukus Muda Lintas Partai Haris Setyawan.
Haris yang juga Wakil Sekretaris DPW PAN DIY ini mengakui, sampai saat ini partainya tidak menyatakan dukungan terhadap Sultan sebagai capres. Tetapi dia mengaku akan mewacanakan hal ini sebagai sebuah aspirasi dipartainya. Selain dirinya, politikus yang masuk kaukus muda DIY adalah Wakil Ketua DPD PDIP DIY Paulus Riyanto, Wakil Ketua DPW PPP DIY Hasanuddin Nur Taji,Wakil Sekretaris DPW PKB DIY Fachrur Rozi, Wakil Sekretaris DPD Golkar DIY Purnomo Suharintoyo, Wakil Ketua DPD Partai Patriot DIY Bambang Ratmoko, dan Sekretaris DPD PDS DIY Rudi Wicaksono.
Langkah yang diambil para politikus muda tujuh parpol di DIY tersebut juga mendapatkan tanggapan beragam. Ketua DPW PAN DIY Immawan Wahyudi mengatakan, agenda yang digelar para politikus muda tersebut sahsah saja.Namun dia meminta untuk wakil PAN tidak mengatasnamakan dirinya sebagai Wakil PAN. Sementara, Ketua DPD PDIP DIY Juwarto mengaku masih tetap mendukung duet Megawati dengan Sultan.
Dukungan Sultan menjadi capres alternatif juga mengencang di Jakarta.Kaukus Muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kemarin mendeklarasikan duet calon presiden dan calon wakil presiden Sri Sultan Hamengku Buwono X-Muhaimin Iskandar. Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB Helmy Faisal Zaini yang juga Koordinator Kaukus Muda PKB mengatakan,duet Buwono- Muhaimin akan diusulkan dalam konvensi capres PKB yang akan digelar setelah Pemilu Legislatif 9 April 2009 mendatang.
“Gagasan tersebut merupakan aspirasi dari mayoritas kader dan simpatisan PKB dan menindaklanjuti desakan dari 15 pengurus wilayah seluruh Indonesia, juga para kader dan simpatisan PKB,” ungkap Ketua DPW PKB Jawa Barat ini. Pencalonan duet Buwono- Muhaimin ini diusung dengan nama “Poros Bumi” yang merupakan singkatan dari Buwono dan Muhaimin. Inspirasi Poros Bumi juga diambil dari arti nama Hamengaku Buwono yang berarti pemangku bumi.
Menurut Helmy,Sultan dijagokan sebagai capres oleh Kaukus Muda PKB karena dinilai sebagai sosok pemimpin ideal dan memiliki dukungan kultural yang sangat kuat. Lalu dia dipasangkan dengan Muhaimin sebagai pendampingnya untuk menyimbolkan capres alternatif dari dua generasi antara golongan tua dan kaum muda. Ditanya soal kesiapan Sri Sultan, Helmy mengaku pihaknya sudah berkonsultasi dengan Tim Pelangi Perubahan sebagai tim sukses Sultan.
Anggota Kaukus Muda PKB Idy Muzayyad menambahkan, Poros Bumi merupakan gagasan untuk menghadirkan tokoh alternatif di antara capres yang ada.“Ini untuk memecah kebuntuan poros- poros yang ada,”ujarnya. Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ini mengatakan, Sultan dan Muhaimin merupakan pasangan yang cukup baik.
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli mengatakan, deklarasi Poros Bumi merupakan strategi PKB menghadapi pemilu legislatif.PKB membutuhkan figur yang bisa membantu menarik suara lebih besar. “Apalagi dengan tidak adanya Gus Dur mereka tidak punya figur yang jadi ikon partai. Jadi deklarasi itu bisa saja strategi untuk mendongkrak suara PKB,”katanya.
Sementara dukungan kader Partai Golkar di Jawa Tengah kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla untuk maju sebagai capres mendatang masih cukup tinggi. Dari data terakhir, dari 18 daerah yang menentukan calon, 13di antaranya menempatkan JK pada posisi pertama. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda