Menjadi pemenang Pemilu 2004, Partai Golkar siap menjadi pemimpin nasional pada Pemilu 2009, agar bisa menentukan fokus setiap kebijakan pemerintahan RI. Oleh karenanya Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) mengharuskan partainya memenangkan Pemilu 2009.
Hal ini disampaikan JK di hadapan ratusan kader Partai Golkar dalam pertemuan di Kantor DPD II Golkar Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (23/1/2009). Mayoritas mereka adalah petani. "Golkar siap memimpin bangsa ini!" seru JK.
Namun tidak mungkin Golkar menjadi pemimpin bangsa bila kalah dalam Pemilu 2009. Maka dari itu seluruh kader harus bekerja keras memenangkan partainya sembari meningkatkan kemampuan masing-masing.
"Untuk memimpin bangsa ini, maka Golkar harus menang terlebih dahulu. Tidak mungkin menjadi pemimpin bangsa kalau tidak menang pemilu," tegas JK disambut 500-an petani berkaos kuning bergambar logo Golkar.
JK Silaturahmi ke Ulama dan Pesantren
Di Kediri, selain bertemu para kader Beringin, JK juga melakukan silaturahmi ke ulama dan pesantren. Antara lain JK mengunjungi Pesantren Lirboyo dan Pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Di Ponpes Lirboyo, JK diterima oleh tokoh di Ponpes itu yakni Kiai Haji Idris Marzuki. JK datang didampingi istrinya Ny Mufidah Kalla. Hadir pula politisi Golkar Priyo Budhi Santoso dan Iskandar Manji. Selain silaturahmi dengan alim ulama, pria asal Makassar ini juga menyerahkan bantuan ke RS Umum Lirboyo.
Sementara saat berada di Ponpes LDII, JK meminta doa restu. "Jika pimpinan dan warga LDII berkenan, tentunya doa restu untuk kami dari Partai Golkar, termasuk untuk seluruh caleg kami adalah suatu hal yang sangat berharga," kata JK dalam sambutannya.
JK juga sempat melontarkan joke politik. Hal tersebut disampaikannya saat diminta meresmikan menara masjid Ponpes LDII, yang pada bagian ujungnya dilapisi emas dan tampak berwarna kuning. "Lagi-lagi kuning ada di puncak," ujar JK disambut gelak tawa tamu undangan.
Masih ada guyonan JK yang lain. Menurut dia, warna kuning adalah yang paling menarik untuk dinantikan. "Makanan kita beras yang sebelumnya adalah gabah dan berwarna kuning. Meski sebelumnya hijau, tetap saja perubahan menjadi kuning sangat ditunggu," ujarnya, lagi-lagi disambut gelak tawa tamu undangan.
Secara terpisah, pengasuh Ponpes LDII, KH.Abdullah Syam, saat dikonfirmasi terkait permintaan doa restu JK mengaku belum dapat memastikan dukungannya. Menurut dia, lembaga yang dipimpinnya memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan tidak bisa meminta warganya patuh dengan segala perintah atasan.
"Wajar kalau lembaga dakwah seperti kami banyak dimintai doa restu oleh pejabat, termasuk beberapa petinggi Partai Golkar. Tapi siapa yang akan didukung, kami pimpinan akan menyerahkan sepenuhnya kepada warga," kata Abdullah
Sumber : Detik.com
Silahkan posting komentar Anda