Komite Penyelidikan dan Pemberantasan KKN (KP2KKN) Jawa Tengah mendesak kepada pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional segera merumuskan materi pelajaran antikorupsi untuk diajarkan kepada para siswa sekolah.
"Materi antikorupsi sangat penting untuk mencegah generasi muda melakukan praktek korupsi," kata Koordinator Komite Penyelidikan dan Pemberantasan KKN (KP2KKN) Jawa Tengah Jabir Alfaruqi di Semarang, Ahad (26/7). Menurutnya, pelajaran antikorupsi merupakan salah satu materi pokok, namun selama ini pemerintah seperti mengabaikan materi tersebut. "Secara nasional harus dilakukan," katanya.
Namun, Jabir menyatakan mata pelajaran antikorupsi tersebut bukan satu-satunya penilaian bahwa siswa tersebut benar-benar jujur. Selain pencegahan korupsi melalui pelajaran, Jabir menekankan yang lebih penting untuk mencegah praktek tercela tersebut adalah melalui perilaku. Jabir mencontohkan, para siswa seharusnya diajari dengan sikap kejujuran dalam mengerjakan soal-soal ujian. Jangan sampai para guru di sekolah justru malah meminta para siswa untuk tidak jujur dalam mengerjakan soal ujian. Para guru harus mengamati apakah perilaku para siswanya terbukti jujur ataukah tidak.
Menurut Jabir, perilaku antikorupsi lebih penting daripada hanya sekedar berwacana saja. Jabir mencontohkan, khabarnya kantin kejujuran yang digagas oleh Kejaksaan Agung ternyata malah mengalami kerugian.
Namun Jabir belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai kerugian yang dialami kantin dengan model bebas mengambil barang tersebut. Jabir menyatakan, untuk menilai keberhasilan kantin kejujuran tersebut perlu melakukan penelitian. "Kalau memang merugi maka ini menarik untuk dijadikan sebagai bahan penelitian," katanya. (tempo)
Silahkan posting komentar Anda