Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto memperingati hari pendidikan nasional dengan melakukan aksi turun ke jalan. Mereka menolak Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan yang dinilai semakin memberatkan masyarakat dalam mengenyam pendidikan.
"Hari ini untuk masuk bangku kuliah semakin mahal saja," kata Handika Febrian, Koordinator Aliansi Rakyat Banyumas Bersatu, Sabtu (2/5).
Handika mengatakan, agar bisa kuliah di Unsoed, mahasiswa baru harus menyetor uang Rp 5-198 juta. Tergantung fakultas yang dimasukinya.
Dengan kondisi seperti itu, kata dia, akses masyarakat untuk mengenyam dunia pendidikan semakin susah. Padahal, masih menurut dia, Unsoed dikenal sebagai kampus rakyat yang mahasiswanya sebagian besar dari kalangan menengah-bawah.
Badan Hukum Pendidikan, kata Handika, merupakan portofolio legal dari pemerintah untuk menarik pungutan dari orang tua mahasiswa. "Institusi pendidikan bukan perusahaan, yang kerjaannya mencari untung," protesnya.
Aksi tersebut sempat berjalan ricuh. Mereka diangkut polisi dengan sebuah truk karena dinilai mengganggu acara peringatan hari pendidikan yang sedang digelar di Pendopo Kabupaten Banyumas. (tempo)
Silahkan posting komentar Anda