halaman utamaspacerisu nasionalspacerpartai dpp/dpdspacerberita mediaspacertokoh kitaspacerblog golkarspacertentang golkar
Partai GOLONGAN KARYA, Memberi BUKTI, Bukan JANJI
Kirim artikel ini ke
facebook delicious technorati digg reddit
e-mail print printer
Artikel untuk Propinsi Jawa Timur
07/08/2009
Bisnis Ritel Tumbuh Subur


Tradisional Makin Kuat Bertahan
Bisnis ritel mencatat pertumbuhan signifikan selama lima tahun terakhir. The Nielsen Company menyebutkan, hingga saat ini jumlah ritel modern telah mencapai 12 ribu toko, sedangkan ritel tradisional dua juta toko. Ke depan, mereka memprediksi pertumbuhan ritel modern tidak akan mempengaruhi ritel tradisional.

Manager Ritel dan Merchandising The Nielsen Company Indonesia Richard Tantama mengatakan, pertumbuhan ritel selalu menyentuh dua digit. "Pemicunya adalah peningkatan konsumsi domestik sebagai dampak naiknya populasi penduduk. Selain itu, pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terkendali membuat ritel tumbuh subur," ucapnya kemarin (5/8).

Dia menambahkan, penetrasi ritel modern di Indonesia turut mendorong pertumbuhan ritel secara umum. Kondisi itu juga terjadi di berbagai negara berkembang di Asia Pasifik. Bahkan banyak contoh perubahan toko tradisional menjadi minimarket independen.

"Banyak minimarket atau convenient store yang tidak lagi sebatas menjual makanan. Mereka melengkapi toko dengan sejumlah layanan, seperti banking dan ATM. Ada juga yang menambah area café untuk menangkap perubahan gaya hidup," ucapnya.

Richard juga memaparkan bahwa ritel modern maupun tradisional mencatat pertumbuhan penjualan yang baik. Dia mencontohkan ritel tradisional yang selama dua tahun tumbuh sebesar 12 persen dan 19,6 persen. ''Toko tradisional itu golongan yang buy and go bagi konsumen dengan format hyper convenient. Sebab lokasinya sangat dekat dengan pembeli," katanya.

Pihaknya mengklaim bahwa pertumbuhan ritel modern tidak akan membunuh ritel tradisional yang sangat kuat dalam hal penjualan produk segar. Apalagi sampai saat ini pasar tradisional masih jadi tempat utama berbelanja kebutuhan pangan. Karena itu, perkembangan ritel modern harus disikapi positif oleh ritel tradisional dengan cara meningkatkan kemampuan manajerial. Termasuk di dalamnya menciptakan kenyamanan berbelanja di pasar tradisional. "Muaranya pasti konsumen. Mereka yang memilih, karena itu, berikan sesuai kebutuhan," tuturnya.

Kekuatan bisnis ritel tradisional tecermin total pendapatan mereka yang mencapai Rp 56 triliun pada 2008. Angka itu merupakan 80 persen dari total penjualan ritel 2008 yang sebesar Rp 70 triliun. Sedangkan kontribusi ritel modern hanya 20 persen atau Rp 14 triliun. Perhitungan pendapatan ritel tersebut mencakup penjualan untuk 53 kategori di luar bahan pokok, pakaian dan rokok.

Kuatnya pertahanan ritel tradisional juga diakui Perusahaan Daerah Pasar Surya yang mengelola pasar tradisional di Surabaya. Menurut Direktur Pembinaan Pedagang Fatma Irawati Malaka, selama ini pedagang pasar serius bertahan di tengah pertumbuhan ritel modern dan sulitnya mengakses fasilitas. ''Banyak peritel tradisional yang kesulitan mengakses kredit dan minim jaringan, sehingga suplai dan demand mereka terbatas,'' paparnya. (jwpos)

artikel terkaitartikel terkiniartikel populer
Artikel lain
Ada 0 komentar untuk artikel ini.


Silahkan posting komentar Anda
Nama

Email

Komentar
500 karakter tersisa

Security Code
 
 
partaitabvirtual slipisuara andasukarelawankontribusipilhanpartisipasibawah
Klik di sini!
Cari tahu di sini
Video Download

Dari Rakyat untuk Rakyat
Title:
Dari Rakyat untuk Rakyat
download
Restoran Padang
Title:
Restoran Padang
download
Musholla
Title:
Musholla
download
Golkar Demokrasi
Title:
Golkar Demokrasi
download
Guru buat Pemilu
Title:
Guru buat Pemilu
download
More
Wallpaper Download
Desktop PC/Mac

Wallpaper Golkar
More
Mobile
Mobile
More
PodCast Download
More