Ketua Umum Partai Golkar 2004-2009, Jusuf Kalla, menghormati pilihan politik Golkar dibawah kepemimpinan Aburizal Bakrie atau Ical, yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Golkar 2009-2015 . Dalam pernyataan pers pasca terpilih, Aburizal mengatakan, Golkar akan mengambil posisi di pemerintahan dan tidak melarang kadernya yang direkrut SBY menjadi menteri. Kalla mengatakan, pilihan politik itu tidak salah, asalkan tetap melakukan pengawasan terhadap pemerintah.
"Sikap politik tergantung DPP Golkar yang baru. Boleh-boleh saja (berada di pemerintahan) sebagai sikap politik. Saya kan bilang, hanya dua ada dua pilihan, di dalam atau di luar pemerintahan. Tapi seyogianya tetap mengontrol pemerintah," kata Kalla kepada wartawan, sebelum menghadiri penutupan Munas VIII Partai Golkar, di Pekanbaru, Riau, Kamis (8/10) malam.
Golkar dibawah pimpinan Ical, diharapkan Kalla bisa meningkatkan kinerja dan soliditas partai. "Dan harus bisa memberikan suatu pandangan masyarakat yang lebih baik pada Golkar dan kegiatan yang banyak menyentuh masyarakat dan ide-ide baru dalam memajukan partisipasi politik Golkar," ujar Kalla yang masih menjabat Wakil Presiden ini.
Surya Paloh terima kekalahan
Mengenai kekalahan Surya Paloh, Kalla mengatakan, Paloh menerima dengan baik proses pemilihan yang berakhir subuh tadi. Kalla mengaku tak tahu mengenai dugaan intimidasi yang dilakukan terhadap pendukung Paloh. "Saya tidak tahu (soal intimidasi). Saya bicara dengan Pak Surya, beliau menerima itu sebagai hasil yang baik dari semua proses itu," kata Kalla. (kompas.com)
Silahkan posting komentar Anda