Pengurus DPD I Partai Golkar Sulsel meminta Syahrul Yasin Limpo untuk memaparkan visi misi terkait kesiapannya untuk maju sebagai kandidat Ketua Umum DPP Golkar.
”Saya kira kalau beliau serius, kami minta untuk memaparkan visi misi seperti kandidat lain yang sudah melakukan komunikasi. Sebab, sampai hari ini kita tidak pernah ada bayangan bapak Gubernur ingin maju.Tapi,kalau maju cukup bagus untuk memberikan warna,” papar Ketua DPD I Golkar Sulsel Ilham Arief Sirajuddin,kemarin.
Ilham mengaku, dirinya tidak pernah melakukan komunikasi khusus dengan SYL terkait kesiapannya untuk meramaikan bursa kandidat Ketum DPP Partai Golkar. Sejumlah pertemuan yang dilakukan pengurus DPD Golkar Sulsel baru-baru ini, nyaris tak pernah berhembus wacana tersebut.”Saya kaget baca koran kalau beliau menyatakan siap maju sebagai Ketum Golkar.
Namun, saya kira semua orang punya hak apalagi beliau sebagai Ketua Kosgoro, ”ujarnya. Ilham mengungkapkan,sejauh ini sejumlah kandidat yang dipastikan maju dalam merebut kursi nomor satu di partai berlambang beringin tersebut sudah melakukan penggalangan dukungan ke DPD I Golkar Sulsel.
Kandidat yang sudah melakukan komunikasi dengan Golkar Sulsel yakni Surya Paloh dan Abu Rizal Bakri. ”Pada tanggal 24 Juli,pak Surya Paloh akan datang untuk memaparkan visi misinya di DPD Golkar Sulsel,”sebut Ilham.
Terpisah, Ketua DPRD Sulsel Muh Roem mengatakan, legislatif belum bisa memberikan sikap terkait dengan pernyataan Gubernur Syahrul Yasin Limpo untuk mencalonkan diri dalam bursa Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, hal tersebut belum dibicarakan baik dalam tingkat fraksi maupun dalam rapat pimpinan dewan.
”Itukan baru wacana yang dilontarkan oleh Gubernur. Jadi belum ada pembicaraan resmi bagaimana sikap dewan terhadap keinginan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar,” jelas Muh Roem kepada SI di Kantor Gubernur Sulsel,kemarin. Namun,mantan Ketua Bappilu DPD I Partai Golkar Sulsel ini mengaku, keinginan Syahrul Yasin Limpo tersebut sepatutnya mendapatkan dukungan dari semua pihak.
Pasalnya, banyak kader Golkar yang potensial namun hanya berkiprah di daerah. Kesempatan untuk menjadi ketua umum harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar menambah tokoh Sulsel pada pentas nasional. Terpisah,Gubernur Syahrul Yasin Limpo yang dikonfirmasi terkait pencalonannya mengatakan, sebagai kader dan mantan pengurus DPD I Partai Golkar Sulsel dirinya siap untuk dicalonkan sebagai ketua umum.
Menurutnya, kader yang berasal dari daerah harus diberikan porsi yang sama untuk menduduki jabatan strategis partai.”Saya ini kader Partai Golkar.Kader yang ada di daerah harus diberikan porsi yang sama dengan kader pada tingkat nasional untuk bersaing termasuk menduduki kursi ketua umum,” jelasnya di Hotel Clarion,kemarin.
PAN Tak Rela Syahrul Pimpin Golkar
Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi mengatakan, sebaiknya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menjadi tokoh Sulsel saja dan tidak berdiri di salah satu partai politik. ”Kalau kami boleh menyarankan, sebaiknya beliau jadi tokoh Sulsel saja.Tokoh yang berada di tengah-tengah, tidak berada di satu partai,”ujar Kahfi di kantor DPRD Sulsel kemarin.
Hal itu diungkapkan Kahfi menyusul pernyataan Syahrul yang siap menjadi salah satu calon ketua umum Partai Golkar menggantikan Jusuf Kalla. Menurut Kahfi, jika PAN sebagai salah satu partai pengusung Syahrul di pemilu gubernur Sulsel diminta memberikan pandangan,maka itu akan dilakukan.”
Kalau kami dimintai saran, kami akan sampaikan hal itu kepada beliau,” jelas kahfi yang juga wakil ketua DPRD Sulsel ini. Kendati demikian, Kahfi menyatakan bisa memahami pilihan Syahrul itu. Dia meyakinkan bahwa PAN tidak akan kecewa karena itu hak politik Syahrul. Syahrul terpilih menjadi gubernur setelah diusung oleh PAN, PDIP dan PDS pada pilgub,November 2007.
Pengamat politik dari Unhas Adi Suryadi Culla mengatakan, Syahrul punya modal politik untuk maju mencalonkan diri sebagai ketum Golkar. Modal itu yakni, Syahrul adalah kader Golkar yang punya pengalaman sebagai sekretaris DPD I Golkar Sulsel. Selain itu,Syahrul merupakan seorang gubernur.
Modal berikutnya,Syahrul bisa mendapatkan dukungan dari DPD I dan DPD II di daerah Irian, Maluku, Sulawesi, Kalimantan (Iramasuka).”Saya kira Syahrul punya modal politik untuk ikut berkompetisi,”jelas Adi kemarin. Terkait peluang terpilih menjadi ketua DPP Golkar,Adi mengatakan peluang mantan bupati Gowa periode 1992-2002 itu cukup berat.
Sebab, Syahrul akan berhadapan dengan pengurus pusat Golkar seperti Aburizal Bakrie, Surya Paloh dan Agung Laksono. Namun, Adi melihat mekanisme pemilihan ketua umum Golkar juga akan sangat menentukan. Apabila mekanisme pemilihan ma sih sama seperti pada musyawarah nasional 2004, yakni ketua umum dipilih langsung oleh DPD I dan DPD II, maka Syahrul tetap punya peluang.
”Kalau pemilihan berlangsung demokratis, peluang Syahrul tetap terbuka,”jelas dosen Fisip Unhas ini. Terkait keberadaan Jusuf Kalla yang masih menjabat ketua umum Golkar,Adi tidak melihatnya sebagai faktor utama yang bisa membawa dukungan bagi Syahrul.Yang paling menentukan dalam pemilihan ketua nanti adalah suara DPD I dan DPD II.
Dikatakan, langkah Syahrul yang mengincar jabatan ketua umum Golkar adalah hal yang wajar.Menurut Adi, sudah saatnya Syahrul mencari posisi yang lebih tinggi setelah dia mencapai puncak jabatan di tingkat lokal.”Sudah saatnya memang Syahrul mencari akses ke level nasional,”tandas Adi. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda