halaman utamaspacerisu nasionalspacerpartai dpp/dpdspacerberita mediaspacertokoh kitaspacerblog golkarspacertentang golkar
Partai GOLONGAN KARYA, Memberi BUKTI, Bukan JANJI
Kirim artikel ini ke
facebook delicious technorati digg reddit
e-mail print printer
Artikel untuk Propinsi Sulawesi Selatan
10/08/2009
10 Warga Tertembak,Kapolsek Dianiaya

 


Niat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV untuk kembali mengelola lahan perkebunan pabrik gula di Kab Takalar kembali berujung bentrok,kemarin.

Dalam insiden itu,10 warga terkena timah panas polisi dan tujuh orang ditangkap. Bentrokan yang melibatkan pegawai PTPN, petugas kepolisian dengan warga itu menyebabkan korban jatuh baik dari warga dan petugas terjadi pada petak A 28 Blok A2 Desa Pa’rappunganta Kecamatan Polombangkeng Utara sekitar pukul 09.00 Wita.

Insiden naas yang terjadi untuk kesekian kalinya ini menyebabkan Jufri Daeng Tona, 32,warga Desa Parangbaddo kena luka tembak pada pinggang bagian kiri,Aris Daeng Naba, 28, terkena luka pada betis bagian kirinya. Kedua bersaudara ini sempat dilarikan ke RSUD Pajonga Dg Ngalle Takalar, tetapi karena kritis korban akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar. Bukan hanya Jufri dan Aris, korban lain yang terkena peluru polisi delapan warga.

Mereka adalah Daeng Masso warga Desa Barugayya mengalami luka tembak pada jidadnya, Baso Daeng Nanring warga Desa Timbuseng terserempet pada pelipis kiri, Haris Naba warga Desa Romanglompoa terkena pada bagian betis kiri. Selain itu, Jamaluddin Daeng Labbang warga Desa Barugayya terkena peluru diatas mata kakinya, Daeng Manrung, Hamid Daeng Mone pada bagian paha, Sukri Daeng Nai terserempet pada bagian dada menyebabkan luka memar kemerahan,danBasoyangterserempet peluru pada di bagian perutnya.

Sementara itu, korban dari aparat kepolisian masing-masing Bripda Amal dan Kanitres Polres Takalar Ipda Idrus terkena lemparan batu dari arah warga, Ipda Masdar yang merupakan petugas Polres Takalar mendapat sebetan parang pada bagian telunjuk kanannya. Kapolsek Polut AKP Malik juga sempat tidak sadarkan diri setelah dikeroyok,Bahkan Kapolres Takalar AKBP Andi Asdi juga mengalami luka memar terkena serangan batu saat memberi pengarahan kepada warga.

Informasi yang dihimpun Seputar Indonesia,bentrokan ini bermula saat karyawan PTPN melakukan pengolahan dengan menggunakan beberapa buah traktor. Warga yang mengetahui hal tersebut menjadi berang sehingga gabungan massa dari sembilan desa di Kecamatan Polut langsung ke TKP sambil membawa senjata tajam. Traktor yang saat itu sedang beroperasi, diusir paksa oleh warga agar meninggalkan area perkebunan. Warga juga membakar bibit tebu pada lahan F Delta di Desa Borongkaramasa Desa Barugaya yang sempat dipadamkan oleh pemadan kebakaran PTPN XIV.

“Ini lahan kami.Kami tidak mungkin meninggalkan tanah yang menjadi hak kami,”ungkap salah satu warga di lokasi. Saat penghalauan itulah, aksi lempar-melempar batu antara karyawan tidak terhindarkan. Meski demikian bentrok kemudian dapat direda. Hingga pada pukul 11.00 Wita ketika aparat Sat Brimob Polda Sulselbar masuk ke areal perkebunan melakukan pengawalan terhadap karyawan yang melakukan pengolahan,bentrok susulan pun kembali terjadi.

Warga melakukan perlawanan dengan melempar batu yang kemudian disusul oleh polisi dengan memberikan gas air mata dan pengejaran terhadap warga yang mulai bertindak anarkis. Pada saat itulah beberapa warga terjatuh dengan bersimbah darah akibat timah panas. “Kita tidak tahu yang mana tembakan peringatan mana langsung penembakan. Sudah tidak jelas lagi. Karena massa saling menyerang. Yang jelas tabung gas air mata ada kita simpan 5 sebagai barang bukti,” ungkap Zulkarnain koordinator posko pelaporan perampasan HAM di Desa Parappunganta kemarin.

Terdesak

Dalam insiden itu, polisi juga mengamankan tujuh orang warga yang dianggap provokator penggerak massa yang menyebabkan jatuhnya korban. Kapolres Takalar AKBP Andi Asdi meminta kepada warga yang merasa jika tanahnya diserobot oleh pihakpihak tertentu agar menempuh jalur hukum.

Terpisah Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Hery Subiansauri yang dikonfirmasi mengaku sangat menyesalkan terjadinya bentrokan di lahan PTPN XIV Takalar. Menurutnya, aparat kepolisian dalam kasus ini telah melakukan tindakan baik persuasif maupun preventif untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara itu, Direktur LBH Makassar Abdul Muthalib langsung mengajukan surat protes kepada Kapolda Sulselbar Irjen Pol Mathius Salempang dan Komnas HAM terkait ketatnya pengamanan di RS Bhayangkara kemarin.

Muthalib bahkan terlibat bersitegang dengan petugas yang melarang mereka untuk menemui korban penembakan di Ruang UGD RS milik Polri tersebut. (sindo)

 
 
artikel terkaitartikel terkiniartikel populer
Artikel lain
Ada 0 komentar untuk artikel ini.


Silahkan posting komentar Anda
Nama

Email

Komentar
500 karakter tersisa

Security Code
 
 
partaitabvirtual slipisuara andasukarelawankontribusipilhanpartisipasibawah
Klik di sini!
Cari tahu di sini
Video Download

Dari Rakyat untuk Rakyat
Title:
Dari Rakyat untuk Rakyat
download
Restoran Padang
Title:
Restoran Padang
download
Musholla
Title:
Musholla
download
Golkar Demokrasi
Title:
Golkar Demokrasi
download
Guru buat Pemilu
Title:
Guru buat Pemilu
download
More
Wallpaper Download
Desktop PC/Mac

Wallpaper Golkar
More
Mobile
Mobile
More
PodCast Download
More