halaman utamaspacerisu nasionalspacerpartai dpp/dpdspacerberita mediaspacertokoh kitaspacerblog golkarspacertentang golkar
Partai GOLONGAN KARYA, Memberi BUKTI, Bukan JANJI
Kirim artikel ini ke
facebook delicious technorati digg reddit
e-mail print printer
Artikel untuk Propinsi Sulawesi Selatan
12/08/2009
Syahrul: KTI Bisa Jadi Daerah Pelarian Teroris


Aksi penangkapan tersangka teroris oleh aparat kepolisian disejumlah wilayah di Jawa disikapi dengan cepat Pemprov Sulsel.

Gubernur Syahrul Yasin Limpo memberi peringatan lurah dan kepala desa untuk waspada terhadap lingkungan sekitarnya dari kedatangan warga pendatang khususnya dari luar provinsi. Pasalnya, tindakan proaktif yang dilakukan aparat kepolisian di wilayah Jawa membuat posisi teroris semakin terjepit. Hal tersebut memungkinkan terjadinya perpindahan wilayah persembunyian dan Kawasan Indonesia Timur (KTI) bukan tidak mungkin menjadi salah satu pilihan.

“Lemahnya infrastruktur pendukung di KTI seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua sangat memungkinkan untuk dijadikan lokasi persembunyian. Analisa tersebut muncul mengingat wilayah Sumatera tidak memungkinkan karena infrastruktur di Pulau Andalas sangat mendukung,” ujarnya kepada wartawan di Baruga Sangiangseri, tadi malam. Syahrul menginstruksikan, aparat pemerintahan paling bawah yakni Ketua RT/RW untuk mengecek keberadaan warganya terutama terutama menjelang Bulan Ramadan.

Kontrol atas warga pendatang wajib dilakukan terutama untuk mengecek jatidiri sebagai antisipasi adanya teroris yang memanfaatkan Sulsel sebagai tempat persembunyian. Selain itu,seluruh masyarakat diminta untuk terlibat dalam upaya penanggulangan teroris dengan mengawasi lingkungan sekitar rumah dan melaporkan ke aparat pemerintah dan kepolisian jika melihat gelagat yang mencurigakan.

“Ketua RT/RW, Kades, Lurah harus bertanggung jawab sepenuhnya atas warga yang berdiam diwilayahnya.Cek semua tamu yang datang. Demikian juga masyarakat agar melaporkan jika ada gelagat mencurigakan dilingkungan sekitarnya,”jelasnya. Gubernur yang didampingi Kapolda Sulsel Irjen Pol Mathius Salempang dan Sekprov Sulsel A Muallim mengatakan, seluruh elemen pemerintah, Polri/TNI serta masyarakat harus berpartisipasi untuk mengantisipasi adanya aksi teroris dalam wilayah Sulsel.

Gubernur berharap, tidak terjadi insiden yang dapat mengganggu pencapain target pemprov.“ Aparat Desa,Lurah,RT/RW harus bertanggung jawab 24 jam atas wilayah masing-masing,” tegasnya. Senada Kapolda Sulsel Irjen Pol Mathius Salempang mengimbau agar kewajiban bagi tamu untuk melaporkan diri ke Ketua RT/RW setempat dalam jangka waktu 1x24 jam agar dihidupkan lagi. Pola tersebut dinilai efektif untuk mengontrol tamu yang datang.

“Kewajiban lapor ke Ketua RT bagi tamu yang datang harus diberlakukan secara efektif agar arus keluar masuk warga bisa dikontrol,”ujar Mathius. Mantan Staf Ahli Kapolri ini mengatakan, teroris adalah musuh bersama. Polisi dalam hal ini tidak bisa mengklaim jika upaya penangkapan dan penanggulangan aksi terorisme hanya menjadi tugasnya.

Semua unsur baik TNI dan pemerintah harus terlibat terlebih keterlibatan masyarakat agar peka terhadap lingkungan sekitarnya. (sindo)

artikel terkaitartikel terkiniartikel populer
Artikel lain
Ada 0 komentar untuk artikel ini.


Silahkan posting komentar Anda
Nama

Email

Komentar
500 karakter tersisa

Security Code
 
 
partaitabvirtual slipisuara andasukarelawankontribusipilhanpartisipasibawah
Klik di sini!
Cari tahu di sini
Video Download

Dari Rakyat untuk Rakyat
Title:
Dari Rakyat untuk Rakyat
download
Restoran Padang
Title:
Restoran Padang
download
Musholla
Title:
Musholla
download
Golkar Demokrasi
Title:
Golkar Demokrasi
download
Guru buat Pemilu
Title:
Guru buat Pemilu
download
More
Wallpaper Download
Desktop PC/Mac

Wallpaper Golkar
More
Mobile
Mobile
More
PodCast Download
More