Kesiapan Pangeran Cendana Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto untuk kembali mengasah kemampuan politiknya di Partai Golkar, disebut-sebut akan menjadi penentu kemenangan antara Aburizal Bakrie dan Surya Paloh.
Karena, putra bungsu mantan Presiden RI Soeharto ini, dianggap masih punya kharisma kekuatan keluarga besarnya untuk memengaruhi kader partai berlambang pohon beringin ini ke kandidat yang didukung nantinya. Sehingga, bila mendukung salah satu dari dua kandidat terkuat tersebut, hampir dipastikan akan keluar sebagai pemenang. Pengamat Politik Eep Saifullah Fattah menguraikan, kendati Tommy sudah menyatakan kesiapannya untuk maju memerebutkan tahta kepemimpinan Partai Golkar di Munas Oktober mendatang, namun peluangnya sangat tipis.
Alasannya,Tommy terkendala persyaratan mencalonkan diri di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). “Peluang Tommy tetap ada. Tapi persoalannya, apakah mampu memobilisasi sebagian besar DPD I dan DPD II Golkar untuk mengubah AD/ART saat munas nantinya. Sementara waktu saat ini tidak bersahabat dengan Tommy, karena tinggal beberapa hari lagi pelaksanaan munas,” ujar Eep sebelum menjadi narasumber di Diskusi Golkar Menuju 2014 di Hotel Clarion Makassar, yang difasilitasi Tim Surya Paloh, Jefry Geovani dan DPD I Golkar Sulsel,tadi malam.
Bagi Eep, bila Tommy betul-betul serius ingin kembali ke Golkar, maka pilihannya saat ini,yakni menjadi pengurus inti ke salah satu kandidat yang terkuat antara Ical dan Paloh ataukah tidak masuk sama sekali,namun mengarahkan dukungannya ke kedua nama tersebut. “Tergantung bargaining yang dibangun nantinya.Tapi, bisa saja tidak masuk di jajaran pengurus inti, namun tetap menjadikan Partai Golkar sebagai rumah politiknya untuk menyusun strategi di 2014 mendatang.
Ataukah mencari bargaining untuk memajukan bisnis dan usahannya nanti. Pastinya, kalau keluarga Tommy solid ditambah kekuatan financial, itu menjadi kunci sekaligus batu sandungan bagi Ical dan Paloh,”papar Eep meyakinkan. Mengenai arah dukungan Tommy, suami mantan Presenter Metro TV Sandrina Malakiano ini, mengaku belum bisa menebak apakah ke Paloh atau lebih memilih Ical, karena semuanya masih memungkinkan disisa waktu yang tersisa.
Apalagi,peluang Ical maupun Paloh dianggap masih susah ditebak siapa yang bakal menggantikan posisi Jusuf Kalla. Lantas, bagaimana peluang Golkar merebut kembali kejayaannya bila dikendalikan salah satu dari dua kandidat tersebut plus kekuatan Tommy? Eep mengaku sangat ditentukan beberapa momentum politik yang akan dilewati, termasuk di penghujung berakhirnya masa jabatan Presiden SBY,2013 mendatang.
Bila Golkar mampu memainkan peran di beberapa momentum penting nantinya,baik di Munas, penyusunan pimpinan MPR/ DPR,penentuan kebijakan pemerintah, serta momentum pelaksanaan Pilkada Gubernur di 32 Provinsi, dan 477 Pilkada Wali Kota/ Bupati,maka peluang merebut kembali kemenangan di Pemilu 2014 sangat terbuka. Apalagi, lanjut dia, kalau Golkar mampu memanfaatkan berbagai manuvernya di penghujung jabatan SBY-Boediono 2013, bukan tidak mungkin partai berlambang beringin ini,akan merebut kembali kemenangannya yang diambil Partai Demokrat saat pemilu legislatif dan pemilu presiden lalu.
“2013 nanti, Demokrat tidak punya teman.Karena ini masa paling krusial, maka tentu partai pendukung pemerintahan akan melepas diri untuk kepentingan 2014. Kalau Golkar bisa merebut momentum ini, tentu kejayaannya bisa kembali direbut.Tapi bila tidak,maka Golkar akan semakin suram,”papar Eep.
Paloh Solidkan Golkar se Sulsel
Sementara itu, menjelang pelaksanaan Munas Golkar yang direncanakan digelar di Pekanbaru, Riau Oktober 2009 mendatang, kubu Surya Paloh kembali melakukan manuver politik, dengan mengumpulkan sejumlah Ketua DPD II Golkar se Sulsel di Hotel Clarion,tadi malam.
Meski dikemas dalam bentuk diskusi dengan menghadirkan dua narasumber, Eep Saifullah dan Rizal Sukma, namun pertemuan tersebut difasilitasi langsung Tim Pemenangan Surya,yakni Anggota DPR RI terpilih, Jefry Geovani. Bahkan, Jefry juga secara khusus datang ke kandang Jusuf Kalla berbaur dengan petinggi DPD I dan DPD II. Sekertaris DPD I Golkar Sulsel, Arfandy Idris tidak menampik, kalau pertemuan tersebut melibatkan Ketua-Ketua DPD II Golkar se Sulsel.
Hanya saja, dia membantah kalau disebut menyolidkan kekuatan untuk mendukung secara bulat pencalonan Surya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. “Memang Pak Jefry dan DPD I yang memfasilitasi pertemuan ini.Tapi, bukan atas nama Tim Pemenangan Surya Paloh, melainkan lembaga yang dimiliki Pak Jefry, yakni The Indonesian Institute. Mungkin ini sumbangsih beliau bagaimana melihat Golkar kedepannya,”tampik Arfandy.
Kendati demikian,pihaknya tetap membuka diri bila ada tim kandidat lain ingin melakukan diskusi atau pertemuan dengan jajaran pengurus Golkar se Sulsel.Apalagi, kandidat yang didukungnya belum disampaikan secara resmi. “Kalau Kubu Pa Ical mau datang lagi,kami persilahkan dan siap fasilitasi. Termasuk dari kubu Tommy. Tapi untuk Tommy kami belum mendapat kabar, apakah mau melakukan pertemuan atau tidak di Sulsel.Bila beliau bersedia, maka tentu kami carikan waktu yang tepat agar bisa dihadiri semua DPD II,”tambah Arfandy.
Sekadar diketahui, Ical pernah mengumpulkan seluruh Ketua DPD I dan DPD II Golkar se Sulawesi, Kalimantan dan Maluku di Hotel Singgasana Makassar. Dalam pertemuan itu, Ketua DPD I minus Sulsel, menyatakan dukungannya ke Bos Bakrie Group ini. Sementara kubu Paloh yang diwakili Siswono Yudhohusodo, juga sempat mengumpulkan Ketua DPD II Golkar se Sulsel di Sekertariat DPD I. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda