Struktur ekonomi di Sulawesi Selatan (Sulsel) cukup kuat dibandingkan daerah lain dalam kondisi krisis ekonomi yang terjadi secara global.
“Struktur ekonomi Sulsel terbangun dari sektor pertanian dan perkebunan yang banyak dikembangkan di daerah pedalaman. Sehingga dalam kondisi krisis, struktur ekonomi tetap terjaga,” tutur Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) dalam sambutan peresmian Menara Bosowa di Makassar kemarin. Dia menambahkan, ditengah kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mengalami fluktuasi, maka sektor pertanian justru mengalami pertumbuhan, terutama dalam hal pendapatan petani.
JK yang juga mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel selama tiga periode tersebut menjabarkan, sejak dulu konsep sederhana yang dikembangkan adalah pengembangan komoditas unggulan di sektor pertanian dan perkebunan, serta pengembangan industri pengolahan agar hasil produksi petani dapat terserap pasar.“ Dibandingkan dengan daerah Sumatera, penghasilan dari ekspor di Sulsel lebih kecil. Namun pemerataan pendapatan menjadikan roda ekonomi lebih berputar dengan cepat,”jelasnya.
JK menyebutkan, di wilayah Sumatera sektor perkebunan dan pertanian hanya dimiliki oleh korporasi tertentu, sedangkan di Sulsel bentuk pertanian dan perkebunan berkembang dalam bentuk plasma. Sehingga, jika ekonomi daerah tetap bertahan, kondisi tersebut ditopang oleh kekuatan dua sektor tersebut. “Hanya saja, yang harus dikembangkan kedepannya dari bentuk agriindustri menjadi agribisnis,” tandas JK.
Menurut dia,untuk mengukur tingkat kesejahteraan suatu daerah yang ditopang dari sektor perkebunan dan pertanian, yang perlu dihitung adalah jumlah gudang penampungan yang ada, karena peningkatan jumlah gudang, akan sejalan dengan peningkatan produktivitas. Disamping itu, dia menuturkan ada pengembangan segitiga yang harus dilakukan secara berkesinambungan, yakni pelabuhan, bandara serta jalan.
Selain itu, menurut JK, arah tata ruang kota juga harus jelas, terutama mulai melakukan pembatasan pembangunan rumah toko (ruko) dan mulai beralih ke pembangunan gedung sentra bisnis. Karena pertumbuhan daerah yang signifikan akan berbanding dengan peningkatan kepadatan lalu lintas dan masalah parkir. “Posisi Sulsel sangat strategis dalam pengembangan ekonomi. Sehingga di Makassar ini pelayanan keuangan dari perbankan juga harus kuat.
Karena perkembangan ekonomi yang positif akan berbanding dengan peningkatan daya konsumsi masyarakat,”urainya. Sebelum meresmikan Menara Bosowa,JK terlebih dahulu meresmikan Trans Studio yang untuk tahap awal pengembangannya menghabiskan anggaran sebesar Rp1 triliun, dan dibangun diatas lahan seluas 2,7 hektare (ha).Dan kedepannya sebagai fasilitas pendukung, Trans Kalla sebagai pengembangan juga akan merealisasikan pembangunan dua hotel, residental apartment serta marina, yang diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp3 triliun, diatas lahan seluas 24 ha.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, hadirnya dua investasi besar Trans Studio dan Menara Bosowa menunjukkan jika kondisi ekonomi Sulsel cukup menjanjikan, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil dikisaran 7,78%. Sedangkan untuk investasi, dia menyebutkan pada tahun 2008, investasi yang masuk ke Sulsel mencapai Rp18,53 triliun, naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp12,435 triliun.
“Kedepannya, Pemerintah Provinsi bersama Pemkot Makassar akan mendorong pelaku bisnis untuk memanfaatkan penggunaan sentra-sentra perkantoran,untuk memudahkan transaksi bisnis, agar pengelolaan tata ruang kota menjadi lebih terarah,” ungkapnya di Makassar kemarin. Presiden Direktur Bosowa Corp Erwin Aksa mengatakan, pembangunan Menara Bosowa menggunakan dana perbankan dari Bank Bukopin.
Pembangunan Menara Bosowa tersebut menjadi poin di mana Makassar memiliki posisi yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi di kawasan timur Indonesia (KTI). Apalagi posisi Makassar ditunjang dengan infrastruktur yang cukup memadai.
JK Ucapkan Selamat Buat SBY
Pecah kongsi dalam pemilihan presiden Juli lalu tak membuat hubungan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla, renggang. Bertepatan dengan ulang tahun SBY pada 9 September,Jusuf Kalla memberikan ucapan selamat disela-sela kunjungan kerjanya di Makassar,kemarin.
JK memberikan ucapan selamat tersebut dihadapan ratusan undangan yang menghadiri peresmian pengoperasian Trans Studio Theme Park di Kawasan Tanjung Bunga. Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan duta besar dari 10 negara. ”Hari ini bertepatan dengan ulang tahun Presiden SBY dan saya mengucapkan selamat, semoga tetap diberi kesehatan untuk memimpin negeri ini kedepan,” ujar Jusuf Kalla. JK mengatakan, pemberian ucapan selamat tersebut wajar dilakukannya.
Apalagi, hingga saat ini kapasitasnya masih sebagai wakil presiden yang mendampingi SBY hingga akhir jabatannya 23 Oktober mendatang. ”Jadi wajar saja jika saya memberikan ucapan selamat. Tidak ada masalah,”tukasnya. Sekadar diketahui, dalam pemilihan presiden yang digelar Juli lalu, SBY memilih berpisah dengan Jusuf Kalla setelah berduet selama lima tahun.
SBY memilih berpasangan dengan mantan Gubernur Bank Indonesia,Boediono. Sementara, Jusuf Kalla memilih berpasangan dengan Wiranto. Hasilnya, pasangan SBY-Boediono unggul jauh dibanding JKWiranto yang hanya menempati urutan paling buncit dalam perolehan suara. SBY berhasil meraih suara mayoritas. Pelantikan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih akan dilakukan Oktober mendatang sekaligus mengakhiri jabatan JK sebagai wakil presiden.
Berkaitan dengan tingginya angka penanaman investasi di Sulsel, JK mengatakan, hal tersebut sangat wajar. Pasalnya, ditengah hantaman badai krisis keuangan dunia, hanya Sulsel yang tidak terpengaruh dan mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,78%. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda