DPD I Golkar Sulsel kembali melakukan survei di lima kabupaten untuk mencari figur calon bupati yang akan diusung di pilkada 2010. Golkar melakukan survei melibatkan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Daerah yang sedang disurvei itu yakni Bulukumba, Maros, Pangkep,Luwu Utara dan Luwu Timur. Sebelumnya, survei sudah dilakukan di Soppeng dan Barru. Survei itu untuk mengetahui tingkat popularitas dan keterpilihan yang dimiliki figur. Sekretaris DPD I Partai Golkar Arfandy Idris mengatakan, hasil survei itu nanti akan menentukan siapa figur yang bakal dicalonkan.
”Kalau figur sudah diketahui, Golkar tinggal melakukan lobi strategis dengan figur bersangkutan untuk membicarakan pencalonannya,” jelas Arfandy kemarin. Setelah itu dilakukan, Golkar kemudian kembali melakukan survei kedua.Kali ini survei sudah mengikutkan pasangan calon wakil bupati. Dari hasil survei kedua itu, Golkar kemudian akan menentukan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang akan diusung.
Metode survei itu sengaja dilakukan Golkar karena model penjaringan lewat pendaftaran dianggap tidak efektif. Bisa saja ada calon yang populer,namun tidak mendaftarkan diri. ”Kami tidak buka penjaringan karena jangan sampai yang mendaftar itu ternyata bukan figur yang masuk nominasi,”ujar Arfandy. Golkar akan menentukan pasangan yang akan diusung di 11 daerah paling lambat Desember 2009. Kendati menginginkan kadernya yang maju,partai beringin ini tetap membuka peluang kepada figur lain di luar partai untuk mengendarai Golkar.
”Yang bukan kader Golkar juga berpeluang, meskipun kami sangat mendorong kader terbaik Golkar untuk maju,”tandas Arfandy. Dia menambahkan, Golkar ekstra hati-hati dan tyidak ingin buka-bukaan dalam memberikan informasi soal hasil survei itu.Menurutnya, pencalonan Golkar akan sangat ditentukan oleh hasil survei. Hasil survei itu akan diumumkan secara bersamaan.
Ketua Tim 17 Golkar Sulsel Moh Roem mengatakan, kader Golkar yang lompat partai dan dicalonkan partai lain pada pilkadaakan diberikan sanksi. ”Kader harus paham aturan partai.Tidak boleh lagi ada yang keluar masuk partai. Nanti diharapkan tidak ada yang mengendarai partai lain karena pasti ada sanksi,”jelas Roem. ( sindo)
Silahkan posting komentar Anda