Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulsel mengalihkan dukungannya kepada mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung untuk diusung sebagai cawapres mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pilpres mendatang.
Dukungan terhadap Akbar Tandjung ini menguat,setelah dalam Rapimnassus DPP Partai Golkar menyatakan mengusung Jusuf Kalla maju sebagai calon presiden (capres),kemarin. Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel A Reza Ali, dari sederet nama yang punya kans menempati posisi cawapres, Demokrat Sulsel akan merekomendasikan, politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung di Rapimnas nantinya, bersama tiga nama lainnya, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani,Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan anggota Dewan Penasehat Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
“Ada beberapa nama yang berkembang untuk kami rekomendasikan ke Rapimnas dari kader Golkar. Namun, nama Akbar Tandjung itu banyak mendapat dukungan.Tapi, apapun keputusan partai nanti mengenai cawapres, kami siap terima,”ujar Reza kepada wartawan di sela-sela Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) di Hotel Horison,kemarin. Reza juga menyesalkan keputusan Rapimnassus Golkar yang mengusung Kalla sebagai Capres.
Hal ini, kata dia, membuat DPD Partai Demokrat Sulsel merasa terpukul. Karena, keputusan untuk memisahkan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres, dianggap sangat berat untuk diterima.Sebab,selama ini, Demokrat Sulsel selalu berusaha mengusung agar duet SBY-JK tetap berlanjut.
“Saya merasa terpukul mendengar keputusan Golkar. Berat memang kami harus berpisah dengan JK, namun kami tetap akan loyal apapun keputusan partai kami nantinya, termasuk bila harus berhadapan dengan JK, khususnya di Sulsel,” ujar Reza yang juga mantan Ketua Pemuda Pancasila Sulsel ini. Politisi yang selama ini dikenal dekat dengan keluarga Kalla, bahkan sempat meneteskan air matanya, di konferensi pers begitu mengetahui koalisi SBY-JK sudah tertutup.
Bagi Reza, sebelum mendengarkan keputusan Golkar, pihaknya sudah bulat untuk tetap merekomendasikan nama Kalla di Rapimnas Demokrat, 26 April mendatang. “Di forum Rapimda tadi (sore kemarin), itu masih menginginkan JK sebagai pendamping SBY. Karena memang dari dulu kami sangat berharap duet ini berlanjut. Tapi, setelah mendengar Golkar yang cepat mengambil keputusan itu, kami terpaksa mengurungkan niat merekomendasikan nama JK,” papar Reza yang hampir pasti melenggang ke Senayan lewat Dapil 1 Sulsel.
Kendati pihaknya masih berharap ada “keajaiban”duet SBY-JK berlanjut, namun Reza mengaku peluang itu sangat sulit terwujud lagi, bila melihat sikap Golkar. Sehingga, Demokrat Sulsel,mau tidak mau mengalihkan dukungan ke calon wakil presiden lainnya, yang dianggap bisa mendampingi SBY. Terkait kesiapan jajarannya menghadapi Pilpres, Reza juga mengimbau kepada mesin politik partainya, agar bekerja optimal, meski JK nantinya menjadi pesaing di Sulsel.
“Kalau tidak bekerja optimal, kami tentu akan mengevaluasi kinerjanya,” tegas pemilik saham di Hotel Horison Makassar ini. Sekadar diketahui, Rapimda Demokrat Sulsel yang digelar secara tertutup dihadiri seluruh pimpinan DPC, baik ketua maupun sekretarisnya. Sebelum mendengarkan kabar Kalla diusung sebagai Capres, beberapa pengurus masih sempat mengusulkan sebagai cawapres. Bahkan,Ketua OKK DPD Demokrat Sulsel, Ni’matullah menuturkan, secara pribadi dia mengusulkan di forum tersebut,agar tetap memasukkan nama JK, meski Golkar dianggap tidak menginginkan lagi dipaketkan dengan SBY.
“Alasan saya mendukung JK, karena dia adalah tokoh nasional asal Sulsel, dan memang kinerjanya selama ini sangat baik.Apalagi, banyak warga di Sulsel menghendaki berpasangan kembali dengan SBY. Makanya, saya mengusulkan beliau agar direkomendasikan di Rapimnas.
Persoalan apakah forum nantinya menerima atau tidak, itu urusan belakang. Yang pasti, kami membawa aspirasi warga Sulsel,” ungkapnya kepada wartawan. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda