Sebanyak tujuh calon incumbent tingkat DPR RI di Sulsel,gagal memenuhi hasrat politiknya untuk tetap menyandang status wakil rakyat lima tahun ke depan, setelah peluangnya untuk menembus kembali kursi di Senayan,hampir tertutup.
Dari 15 incumbent yang bertarung di tiga daerah pemilihan (Dapil) di Sulsel, tujuh di antaranya kalah bersaing dengan pendatang baru, yakni di Dapil I, Anwar Arifin (Golkar), Nuraini Barung (Demokrat), Rapiuddin Hamarung (PDK) dan Abdul Hadi Djamal (PAN),dan Sjahrir Sjafruddin Daeng Jarung (Golkar).
Namun, peluangnya Daeng Jarung masih terbuka, apabila partainya bisa mengamankan empat kursi. Di Dapil II DPR,dari 6 calon incumbent yang maju, dua diantaranya gugur, yakni Yuliani Paris (PAN) dan Anwar Fattah (PDIP). Keduanya,kalah bersaing dengan caleg internal partainya.
Untuk Dapil III, satu calon incumbent Partai Bulan Bintang (PBB) Ali Muhtar Ngabalin, perolehan suaranya masih sangat signifikan untuk mengamankan satu kursi.Hanya saja, Muhtar terancam tidak lolos, karena partainya berdasarkan quick count tidak memenuhi Parliamentary Threshold (PT) sebesar 2,5% secara nasional.
Berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat provinsi, minus Makassar, incumbent yang berhasil lolos dari 25 jatah kursi di tiga dapil, yakni tiga dari Golkar,Malkan Amin, Idrus Marham, Syamsul Bachri, serta tiga caleg PKS, Anis Matta,Tamsil Linrung dan Andi Rahmat. Dua jatah kursi lainnya, diraih caleg PPP Andi Djamaro Dulung dan Muhtar Ngabalin, dengan catatan partainya lolos PT.
Sementara 17 kursi lainnya, hampir dipastikan dalam genggaman caleg pendatang baru dari lintas partai. Di Dapil 1, diprediksi akan didapatkan tiga caleg Golkar, Emil Abeng,Oelfa Syahrullah dan Ambas Syam. Disusul, Reza Ali (Demokrat), Indira Chunda Thita Syahrul (PAN), Nurhayati Payapo atau Malingkai Maknun (PPP), Dewi Yasin Limpo (Hanura).
Di Dapil II,dari 9 jatah kursi,6 diantaranya diraih muka baru,Jafar Hafsa dan Gaffar Patappe (Demokrat), Akbar Faisal (Hanura), Taufan Tiro (PAN), Hamka Haq (PDIP), dan Andi Rio Idris Padjalangi (Golkar). Sementara di Dapil III, dari tiga kursi sudah diamankan calon incumbent, lima diantaranya diperebutkan, Bahrum Daido atau Timo Pangerang (Demokrat), Markus Nari (Golkar), Amran (PAN), Muhtar Amma (Hanura), Martinus Bija (Gerindra),Edward Tonari (PDIP) dan Otto De Ruiter (PDS).
Khusus Otto, peluangnya bisa meraih kursi kedelapan atau kesembilan, apabila partainya lolos PT. Ketua Pokja Rekapitulasi dan Tabulasi KPU Sulsel, Ziaul Rahman Mustari mengatakan, meski belum ada penetapan siapa calon terpilih untuk semua tingkatan, namun berdasarkan hasil rekap, ia mengakui kalau sudah bisa diprediksi siapa yang bakal lolos menjadi wakil rakyat.
“Mengenai penetapan calon terpilih, itu dijadwalkan sekitar 17 Mei.Namun, saya kira partai sudah bisa prediksi atau mengetahui siapa calegnya terpilih.Apalagi, hasil rekap kabupaten/kota sudah dipegangnya,” ujar Ziaul kepada SI, tadi malam. Mantan anggota KPU Kabupaten Takalar ini menambahkan, dari 23 KPU kabupaten/kota, hanya Makassar yang belum di rekap di tingkat provinsi.
Namun,pihaknya berjanji akan merampungkan paling lambat sore ini, sebelum rapat pleno penetapan rekap di Hotel Clarion,malam ini. Ziaul juga mengatakan,untuk tiga Dapil DPR RI, hanya Dapil I belum di print out hasilnya rekapnya. Sementara tujuh Dapil DPRD Sulsel, sisa Dapil I (Makassar).
“Selain Dapil I tingkat DPR dan DPRD Provinsi,hasil print out nya itu sudah kami sampaikan kepada masing-masing saksi partai dan calon DPD.Kami yakin,semua dapil itu akan rampung besok (hari ini),” tandas Ziaul meyakinkan. Sementara hasil rekap kabupaten yang bermasalah, seperti KPU Pangkep, Sidrap, Gowa, semuanya sudah diperbaiki.Sehingga, tidak ada masalah lagi mengenai adanya selisih suara hasil rekap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan hasil rekap KPU.
Khusus rekap KPU Makassar, akan dirampungkan paling lambat pagi ini, setelah rekap Kecamatan Tamalate, diambil alih KPU, kemarin. “Kalau malam ini (tadi malam) sudah rampung, maka paginya langsung pleno penetapan rekap, dan segera dimasukkan ke KPU Propensi,” ujar anggota KPU Makassar, Nurmal Idrus secara terpisah. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda