Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menginginkan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sebagai pusat pengembangan teknologi masa depan di kawasan Indonesia timur. Pusat pengembangan itu diwujudkan dengan mengembangkan Fakultas Teknik Universitas Hassanuddin sebagai institut teknik terbaik dan modern yang berdiri sendiri.
Hal itu ditegaskan Wapres Kalla saat meresmikan pencanangan pembangunan Kampus II Fakultas Teknik Universitas Hassanuddin di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/5) siang waktu Indonesia timur. Dalam acara itu hadir Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Fali Djalal yang mewakili Mendiknas Bambang Sudibyo, dan Rektor Universitas Hassanuddin Idrus Patturusi serta pejabat lainnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap Kampus Fakultas Teknik Unhas dapat dikembangkan menjadi Institut Teknik Sultan Gowa, seperti ITB di Bandung dan ITS di Surabaya.
"Untuk pengembangan teknologi masa depan, Gowa harus jadi penjuru pengembangan teknologi masa depan di Indonesia bagian timur. Jadi, jika orang mau belajar teknologi, tidak perlu jauh-jauh datang ke ITB di Jawa Barat atau ITS di Jawa timur. Akan tetapi, bisa datang ke Gowa dan Sumatera yang juga akan dibangun jadi pusat teknologi," tandas Kalla.
Menurut Kalla, jika pemindahan Fakultas Teknik Unhas dulu dari Kota Makassar ke Gowa karena pertimbangan mahasiswa Fakultas Teknik sering berkelahi dengan rekan mahasiswa lainnya sehingga terpaksa dipindahkan ke Gowa maka sekarang alasan pemindahan karena demi masa depan teknologi dan kemajuan bangsa.
"Jadi harus diubah mental primitif dengan ciri petarung dengan otot dan batu menjadi petarung teknologi dengan semangat hati dan mewujudkan otak, pena, dan sarana komputerisasi serta teknologi yang profesional. Karena itu, kampus yang dibangun harus modern dan berciri masa depan atau futuristik yang menggambarkan cita-cita dan persaingan masa depan," tambah Kalla.
Dikatakan Kalla, apabila lahan Kampus II Fakultas Teknik Gowa Unhas sekarang ini hanya 38 hektar, Pemerintah Provinsi Sulsel dan Kabupaten Gowa harus menambah kesiapan lahan lagi sebanyak 100 hektar untuk pengembangan kampus dan sarana akomodasi bagi dosen dan tenaga kerja serta mahasiswa.
Kampus yang berlokasi di Jalan Borongro E, Kabupaten Gowa, Sulsel, itu kini dibangun di atas lahan dan areal bekas pabrik kertas Gowa. Pabrik yang sudah tidak berproduksi karena tidak adanya lagi bahan baku produksinya, 10 tahun lalu pernah dijual oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), tetapi ditolak oleh pemerintah daerah setempat dan diambil alih oleh pemerintah daerah. (kompas)
Silahkan posting komentar Anda