Perceraian Partai Golkar dan Demokrat di tingkat nasional menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 mulai berimbas ke tingkat provinsi,khususnya di Sulsel.
Dua partai yang meraih kursi terbanyak di DPRD Sulsel di Pemilu Legislatif 2009 itu siap beradu kekuatan memperebutkan unsur pimpinan di lembaga wakil rakyat tersebut. Demokrat misalnya, mengaku dalam waktu dekat akan melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai yang meloloskan kadernya guna penjajakan koalisi permanen.
Ketua DPD Demokrat A Reza Ali menyatakan,pascapenetapan hasil perolehan suara nasional, pihaknya akan memulai penjajakan koalisi, khususnya partai yang berpeluang besar berkoalisi dengan partainya di tingkat nasional, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Pada 10 Mei ke atas,saya mulai membangun komunikasi dengan pimpinan parpol,membicarakan koalisi merebut unsur pimpinan di tingkat DPRD Sulsel dan kabupaten/kota. PKS sudah kami jajaki,tinggal pemantapan lebih lanjut.Bagi kami,siapa pun yang didorong di koalisi nanti, Demokrat siap dukung,” tandas dia kepada wartawan di Sekretariat DPD Demokrat Sulsel kemarin.
Demokrat yang diprediksi bisa meraih 11 kursi berpeluang bisa menempatkan kadernya di unsur pimpinan. Sebab, partai yang kemungkinan besar digaet dalam koalisi kerakyatan nanti, bisa membentuk kekuatan tangguh di parlemen bila berdasarkan gabungan kursi PAN dan PKS yang masing-masing mendapatkan tujuh kursi.
Dari 75 kursi di DPRD, 25 di antaranya bisa diamankan koalisi yang akan dibangun Demokrat, PKS, dan PAN. Bahkan, jumlah tersebut bisa berGolkar-Demokrat Adu Kekuatan
Monday, 04 May 2009
MAKASSAR(SI) – Perceraian Partai Golkar dan Demokrat di tingkat nasional menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 mulai berimbas ke tingkat provinsi,khususnya di Sulsel.
Dua partai yang meraih kursi terbanyak di DPRD Sulsel di Pemilu Legislatif 2009 itu siap beradu kekuatan memperebutkan unsur pimpinan di lembaga wakil rakyat tersebut. Demokrat misalnya, mengaku dalam waktu dekat akan melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai yang meloloskan kadernya guna penjajakan koalisi permanen.
Ketua DPD Demokrat A Reza Ali menyatakan,pascapenetapan hasil perolehan suara nasional, pihaknya akan memulai penjajakan koalisi, khususnya partai yang berpeluang besar berkoalisi dengan partainya di tingkat nasional, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Pada 10 Mei ke atas,saya mulai membangun komunikasi dengan pimpinan parpol,membicarakan koalisi merebut unsur pimpinan di tingkat DPRD Sulsel dan kabupaten/kota. PKS sudah kami jajaki,tinggal pemantapan lebih lanjut.Bagi kami,siapa pun yang didorong di koalisi nanti, Demokrat siap dukung,” tandas dia kepada wartawan di Sekretariat DPD Demokrat Sulsel kemarin.
Demokrat yang diprediksi bisa meraih 11 kursi berpeluang bisa menempatkan kadernya di unsur pimpinan. Sebab, partai yang kemungkinan besar digaet dalam koalisi kerakyatan nanti, bisa membentuk kekuatan tangguh di parlemen bila berdasarkan gabungan kursi PAN dan PKS yang masing-masing mendapatkan tujuh kursi.
Dari 75 kursi di DPRD, 25 di antaranya bisa diamankan koalisi yang akan dibangun Demokrat, PKS, dan PAN. Bahkan, jumlah tersebut bisa bertambah kalau PPP, PKPI, PKB, dan PBB bisa bergabung.Apalagi,empat partai ini yang juga meloloskan beberapa kadernya ke arah koalisi di tingkat nasional, merapat ke Demokrat dan SBY.
“Yang pasti, koalisi di DPRD Sulsel betul-betul koalisi kerakyatan, baik memperjuang kan hak rakyat maupun mengawal seluruh kebijakan pemerintah prorakyat. Karena itu, kami mengajak partai lain bisa bersama di koalisi,” tandas dia yang juga terpilih sebagai anggota DPR RI dapil I Sulsel.
Kendati Demokrat mengancam bisa merebut unsur pimpinan, Partai Golkar yang selama ini menempatkan kadernya di posisi ketua, tetap optimistis bisa mengamankan kursi strategis tersebut. Apalagi, jumlah kursi di partainya masih tertinggi,yakni sekitar 18 kursi.
“Golkar punya pengalaman tersendiri membangun koalisi dan komunikasi dengan partai politik lainnya untuk merebut unsur pimpinan.Jadi,saya kira ini bukan masalah bagi Golkar mempertahankannya,” tutur juru bicara DPD I Golkar Sulsel Hidayat Nahwi Rasul. Dia menambahkan,meskipun di tingkat nasional, partainya masuk dalam koalisi besar bersama tiga partai lainnya.
Namun, bukan jaminan koalisi itu akan terbangun juga di tingkat daerah. Tidak menutup kemungkinan partai yang afiliasi politiknya bergabung ke koalisi Demokrat, bisa diajak kerja sama. “Karakter daerah kan berbeda. Jadi, bisa saja Golkar berkoalisi dengan PKS atau partai lainnya meraih kursi pimpinan.
Akan tetapi sekali lagi, Golkar punya pengalaman di daerah membangun koalisi,”tandas mantan juru bicara Amin Syam- Mansyur Ramli di Pilkada Sulsel pada 2007. (tambah kalau PPP, PKPI, PKB, dan PBB bisa bergabung.Apalagi,empat partai ini yang juga meloloskan beberapa kadernya ke arah koalisi di tingkat nasional, merapat ke Demokrat dan SBY.
“Yang pasti, koalisi di DPRD Sulsel betul-betul koalisi kerakyatan, baik memperjuang kan hak rakyat maupun mengawal seluruh kebijakan pemerintah prorakyat. Karena itu, kami mengajak partai lain bisa bersama di koalisi,” tandas dia yang juga terpilih sebagai anggota DPR RI dapil I Sulsel.
Kendati Demokrat mengancam bisa merebut unsur pimpinan, Partai Golkar yang selama ini menempatkan kadernya di posisi ketua, tetap optimistis bisa mengamankan kursi strategis tersebut. Apalagi, jumlah kursi di partainya masih tertinggi,yakni sekitar 18 kursi.
“Golkar punya pengalaman tersendiri membangun koalisi dan komunikasi dengan partai politik lainnya untuk merebut unsur pimpinan.Jadi,saya kira ini bukan masalah bagi Golkar mempertahankannya,” tutur juru bicara DPD I Golkar Sulsel Hidayat Nahwi Rasul. Dia menambahkan,meskipun di tingkat nasional, partainya masuk dalam koalisi besar bersama tiga partai lainnya.
Namun, bukan jaminan koalisi itu akan terbangun juga di tingkat daerah. Tidak menutup kemungkinan partai yang afiliasi politiknya bergabung ke koalisi Demokrat, bisa diajak kerja sama. “Karakter daerah kan berbeda. Jadi, bisa saja Golkar berkoalisi dengan PKS atau partai lainnya meraih kursi pimpinan.
Akan tetapi sekali lagi, Golkar punya pengalaman di daerah membangun koalisi,”tandas mantan juru bicara Amin Syam- Mansyur Ramli di Pilkada Sulsel pada 2007. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda