Ledakan bom yang menelan sembilan korban tewas dan 53 korban terluka di Hotel JW Marriott dan The Ritz Carlton,Jumat (17/7) lalu, tidak mempengaruhi kebijakan dan hubungan pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia.

Selain kerja sama kedua negara tetap dilanjutkan, pemerintah AS juga tak akan mengeluarkan travel warning ke Indonesia. Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Cameron R Hume mengatakan,aksi bom bunuh diri di dua hotel di Mega Kuningan,Jakarta, tersebut tidak akan mengubah pandangan Amerika Serikat terkait kondisi keamanan di Indonesia yang sudah sangat kondusif.”Travel warning ke Indonesia dari Amerika Serikat telah dicabut sejak 14 bulan lalu,jadi tidak perlu khawatir.

Tidak akan ada lagi pemberlakuan selanjutnya,” kata Hume saat berkunjung ke Medan dalam rangka Seminar Peluang Hubungan Ekonomi di Wilayah Amerika Utara dan Tengah oleh Departemen Luar Negeri (Deplu) kemarin. Menurut dia, ledakan bom tersebut tidak perlu ditakuti karena hanya akan merusak hubungan kerja sama yang telah terjalin selama ini. Justru hendaknya dijadikan pembelajaran untuk segera melanjutkan hubungan yang telah dibina sebelumnya.

Amerika Serikat menilai Indonesia merupakan salah satu dari tiga dalam 20 negara yang pertumbuhannya luar biasa. Dan juga terkait besarnya populasi di negara ini yang cukup besar yakni menempati posisi ke empat di dunia. ”Untuk jumlah populasi di Sumatera saja sudah hampir sama dengan Spanyol,”katanya. Selain itu, kata dia, sebagai negara dengan sistem pemerintahan demokrasi menunjukkan ada kesamaan dalam politik sehingga bisa sama-sama berkembang dan memimpin ke depannya.

Sebagai wujud nyata tetap terjalinnya hubungan baik antara Amerika Serikat dengan Indonesia pasca ledakan bom JW Marriott-The Ritz Carlton,dalam beberapa minggu ke depan pemerintah Amerika akan ikut dalam pertemuan mengenai kesiapan armada angkatan Indonesia. Dengan pihak kepolisian,pihaknya juga akan bekerja sama dengan intelijen Indonesia untuk menghindari aksi kejahatan terorisme.

Pada bidang pendidikan, akan didatangkan 30 tenaga pendidik untuk berbicara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.Khusus di Medan akan ada delapan orang yang akan membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). (sindo)