Seusai disahkannya Rancangan Undang- Undang Susunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Susunan Kedudukan (Susduk) MPR,DPR, DPD,DPRD,Partai Golkar Sumut langsung berancang- ancang menempatkan 12 kadernya sebagai pemimpin DPRD di 12 daerah yang mereka kuasai.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sumut A Karim Lubis mengungkapkan, setelah pengesahan RUU Susduk tersebut yang memberikan jatah kursi Ketua DPRD kepada partai pemenang, pihaknya akan menempatkan 12 caleg terpilih untuk duduk sebagai ketua dewan.
Saat ini Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mempersiapkan petunjuk pelaksana (juklak) yang menjadi pedoman penyiapan pimpinan DPRD.Dalam Surat Keputusan (SK) No B- 93/GOLKAR/VII/2009 tertanggal 31 Juli, rekomendasi pencalonan akan diputuskan dalam rapat pleno yang dihadiri pengurus harian DPP.
Dalam surat tersebut juga dijelaskan bahwa calon yang direkomendasikan harus memenuhi beberapa kriteria, seperti pernah menjabat sebagai anggota DPRD dan diutamakan memiliki pengalaman sebagai pemimpin partai atau pengurus harian. Lalu, mereka memiliki integritas dan kemampuan diri serta minimal berpendidikan strata 1 (S-1).
Secara umum,Partai Golkar di Sumut tidak sepenuhnya gagal karena masih dapat mempertahankan keunggulan dengan menempatkan kader potensial duduk sebagai anggota DPRD kabupaten/ kota. “Walaupun untuk DPRD Provinsi kami kalah, Golkar masih mendominasi untuk kabupaten/ kota,”paparnya.
Dia menambahkan, kalau untuk tingkat kabupaten/kota, kader umumnya masih militan dan andal dalam berpolitik serta dekat dengan masyarakat. Namun, untuk tingkat provinsi,caleg Golkar dikalahkan dengan caleg partai lain yang umumnya mantan kader Golkar juga.
Pengamat sosial politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Agus Suryadi menilai Partai Golkar masih bisa bertahan untuk perolehan suara tingkat lokal meski perolehan suaranya menurun secara nasional.Namun,keunggulan tersebut perlahan bisa saja semakin terkikis jika Golkar salah dalam mengambil langkah politik.
“Harapan bagi Partai Golkar sebenarnya masih terbuka lebar untuk kembali menang dalam pemilu. Sebab, pemilih di tingkat kabupaten/kota masih percaya sama kadernya. Namun, hal itu akan sulit dipertahankan jika Golkar salah dalam mengambil langkah politik,”pungkasnya. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda