Bayi-bayi unik kembali lahir dari Sumatera Utara (Sumut). Setelah giant baby atau bayi raksasa lahir dari Kisaran,Asahan dengan 8,7 kg,kemarin di Medan, lahir bayi kembar empat yang beratnya masing- masing di atas 2 kg. Bayi asal Siborong-borong, Tapanuli Utara tersebut lahir sekitar pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Pirngadi Medan.
Keempat bayi berjenis kelamin perempuan ini, dirujuk ke rumah sakit Pirngadi setelah sang ibu terdaftar sebagai pasien Jamkesmas. Empat bayi yang merupakan anak dari Alm Tumpak Siregar, 35,dan Darmawan br Manurung, 30, lahir melalui seksio atau operasi caesar dengan kondisi sehat. Bayi I lahir dengan berat 2,8 kg dan panjang 48 cm, Bayi II berat 2,4 kg dan panjang 45 cm, Bayi III berat 2,2 kg dan panjang 43 cm dan Byi IV berat 2,15 kg dan panjang 43 cm.
Kelahiran keempat bayi ini langsung menyedot perhatian semua orang yang ada di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan itu. Terlebih, kelahiran ini dinilai langka di Sumut. “Ini merupakan kejadian langka yang kita jumpai dan penuh risiko, sebab kalau kembar dua sudah biasa.
Sedangkan yang ini bayinya sehat dan dalam kondisi besar semua. Hingga hari ini, kondisi bayinya relatif stabil. Kami akan pantau terus di ruang bayi. Kita akan lihat ada masalah atau tidak,” ujar dokter ahli anak RSU dr Pirngadi Medan Leon Agustian SpA kepada wartawan, kemarin.
Dikatakan dia, faktor kehamilan ganda atau kembar bisa terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah faktor keturunan. “Berdasarkan catatan medis, paling banyak kembar dua, kalau dua atau tiga jarang. Selama saya di sini saya jumpai baru ini,” jelasnya. Leon menjelaskan, untuk merawat bayi kembar dibutuhkan nutrisi yang bagus terutama si ibu.
“Kami akan usahakan ASI, makanya si ibunya nutrisinya harus bagus karena yang disusuinya empat bayi. Jika nutrisinya bagus, makanya pertumbuhkembangan bayi juga bagus, termasuk saat bayi kembar itu beranjak dewasa. Tubuh mereka juga bisa mengalami berat yang sama seperti mereka lahir jika nutrisinya baik” ungkapnya.
Dokter ahli kandungan Elida R Sidabutar yang menangani proses melahirkan Darmawan br Manurung menambahkan,bahwa si ibu yang kini masih berada di ruang operasi dan belum bisa bicara banyak dalam kondisi sehat. “Ibu sehat, bayi dalam kandungan selama 37 minggu (9,2 bulan).
Kami sempat prediksi lahirnya kembar tiga, namun ternyata lahirnya empat. Sangat luar biasa, apalagi baik anak dan ibu sehat semua,” tukasnya. Menurut Kepala Ruangan Perinatologi RSU dr Pirngadi Medan Rosmala Sagala, mengungkapkan, bahwa ini adalah kelahiran bayi empat pertama di Pirngadi.
“Dulu ada kembar tiga, tapi itu tiga tahun yang lalu dan dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan. Kalau lahir, kembar dua, hampir setiap bulan kami jumpai,” timpalnya. Sementara itu, faktor keturunan memang menjadi hal utama melihat sejarah keluarga si bayi.
Menurut tante si bayi atau sepupu ibunya, Eva br Manurung, 30,warga Martubung Medan, bahwa dalam keluarga mereka kelahiran kembar ini adalah yang kelima. Hanya, ini baru yang kali pertama kembar empat.
“Semuanya kembar dua. Ada abang kami, adik kami yang punya anak kembar dua. Dan kalau tidak salah dari keluarga almarhum si bapaknya, juga ada yang kembar dua,” ujar Eva Manurung, 30,warga Martubung. (sindo)
Silahkan posting komentar Anda