Menyambut Hari Lingkungan Dunia, Australia dan Indonesia menyatakan akan terus
bekerjasama untuk mengatasi masalah perubahan iklim, sebuah isu penting untuk kawasan Asia Pasifik.
Penanganan masalah lingkungan dan perubahan iklim merupakan elemen penting bagi upaya penanggulangan kemiskinan dari program bantuan pembangunan yang dilakukan Australia, termasuk di Indonesia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, melalui siaran media Kedutaan Besar Australia kepada Waspada Online hari ini mengatakan, negaranya telah berkomitmen untuk menyediakan sumber daya yang signifikan untuk memerangi dampak dari perubahan iklim secara global maupun di kawasan.
"Tanpa melindungi sistem alam, ada resiko bahwa keuntungan mata pencaharian yang dihasilkan dari pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pembangunan tidak akan mempunyai keberlanjutan jangka panjang," ujar Farmer.
Di bawah program Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership, kedua negara melakukan kerjasama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan, memperbaiki sistem mata pencaharian bagi komunitas yang bergantung pada hutan, serta meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati.
Deforestasi, khususnya di negara-negara berkembang yang beriklim tropis seperti Indonesia, diperkirakan menyumbang sekitar 18 persen dari emisi gas rumah kaca dunia. Pengurangan emisi melalui deforestasi dan degradasi hutan atau lebih dikenal sebagai REDD (Reducing from deforestation and degradation) berusaha mengatasi masalah ini.
Australia telah memberikan komitmen bantuan sebesar A$40 juta guna membantu Indonesia membentuk suatu kerangka kerja dan sistem untuk mengimplementasikan REDD, serta mengembangkan pelaksanaan proyek percontohan di Kalimantan Tengah.
Kalimantan Forests and Climate Partnership atau Kemitraan Hutan dan Iklim Kalimantan merupakan proyek percontohan REDD yang pertama di Indonesia, dan salah satu dari yang pertama dilaksanakan di dunia.
Kegiatan percontohan ini bertujuan untuk menunjukkan pendekatan yang efektif untuk mengurangi emisi dari deforestasi, termasuk penurunan lahan gambut, untuk menginformasikan kesepakatan global mengenai perubahan iklim di masa yang akan datang. (waspada)
Silahkan posting komentar Anda