Partai Golkar menolak anggapan ada maksud terselubung dalam iklan ucapan selamat ulang tahun kepada Megawati Soekarnoputri dan Siti Hardiyanti Rukmana. Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Firman Subagyo memberikan alasan iklan itu bisa hadir berkat berkah dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena partainya mendapat urut 23.
"Ya kebetulan Ibu Mega dan Mbak Tutut sama tanggal lahirnya dengan nomor urut kami, ya enggak apa-apa kan. Salahkan KPU, kenapa kami diberi nomor urut 23. Kalau Pak SBY, Gus Dur, atau tokoh yang lain tanggal lahirnya sama dengan nomor urut partai kami, tentu akan kami iklankan juga kan," kata Firman sambil tersenyum.
Secara kebetulan, dua anak mantan presiden masing-masing putri mantan Presiden Soekarno, Megawati Soekarnoputri, serta putri mantan Presiden Soeharto, Siti Hardianti Rukmana atau Mbak Tutut, sama-sama merayakan hari ulang tahun. Megawati lahir di Yogyakarta 23 Januari 1947, sama seperti mbak Tutut yang tercatat sebagai alumnus SMA 1 Budi Utomo, Jakarta.
Di beberapa surat kabar nasional, Golkar beriklan setengah halaman dengan latar belakang warna kuning. Di atasnya tertulis, Selamat Ulang Tahun Hj Megawati Soekarnoputri (kemudian ditulis kecil: Presiden RI 2001-2004), lalu di bagian bawah terdapat ucapan selamat kepada Hj Siti Hardiyanti Rukmana (Menteri Sosial 1998 dan Ketua Korbid Pemberdayaan Wanita DPP Partai Golkar 1993-1997). Huruf 23 ditulis dengan dilingkari dan di bawahnya lagi tertulis, semoga tanggal 23 ini menjadi hari baik untuk kita semua, sekaligus mendorong semangat untuk terus berkarya dan maju bersama bangsa.
"Kalau dikatakan iklan itu untuk bagian strategi Golkar menjalin koalisi dengan PDI-P di Pemilu nanti, itu tafsiran tingkat tinggi. Mungkin tafsiran wartawan. Enggak apa-apa, bebas-bebas saja kok. Ibu Mega kita tahu berjasa bagi bangsa ini, Mbak Tutut juga berjasa, bagi bangsa ini dan bagi Partai Golkar," kata Firman diplomatis.
Firman mengatakan, iklan itu sekaligus memberikan pembelajaran positif kepada rakyat. "Iklan kami itu, tak lain untuk memberikan pembelajaran politik kepada rakyat. Sekaligus memberikan penghargaan kepada dua putri mantan presiden yang tentunya punya jasa kepada bangsa ini, Ibu Megawati dan Mbak Tutut. Kami ingin menghargai, menjalin kekeluargaan tanpa harus mengedepankan permusuhan," kata Firman.
Silahkan posting komentar Anda