Partai Golkar Era Airlangga Pecah Telur Bupati Jombang Kena OTT
Terjadinya OTT atau operasi tangkap tangan kepada nyono suharli dihandoko yang merupakan bupati kabupaten jombang menjadi suatu petaka untuk partai golkar di era kepemimpinan airlangga hartanto. Ini disebabkan dia adalah kader dari partai golkar yang memiliki urusan dengan KPK atau komisi pemberantasan korupsi.
Mengenai kasus ini, mamn abdurahman yang merupakan wasekjen golkar sangat mengakui keprihatinnya. Karena lagi-lagi para rekannya memiliki urusan kepada lembaga anti korupadi.
“Di sini kami merasa prihatin sebab korupsi adalah extra ordiray time,” ucap maman pada jawapos.com. Sabtu 3 februari.
Maman pun menegaskan, partai golkar sendiri tidak akan melaksanakan intervensi pada kasus yang berkaitan dengan korupsi yang sudah membelit pada bupati jombang ini. Semua sudah dipasrahkan pada lembaga anri asuah tersebut
Baca juga: dpp golkar gelar diskusi dalam menyusun strategi serta program pemenangan pemilu 2019
“Kami serahkan semuanya pada sistem serta mekanisme hukum yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Sebelumnya, di partai golkar era kepemimpinan dari setya novanto telah ada sebanyak tujuh kader yang tersandung kasus yang semacam ini.
Pertama, fadh el faouz a rafiq yang merupakan ketua DPP di bidang pemuda dan olahraga partai golkar. Kasusnya korupsi pada proyek lab komputer di madrasah tsanawiyah dan al-quran.
Kedua, Siti mashita soeparno yang merupakan wali kota kota tegal. Dia pun tersangkut kasus suap atau korupsi dari proyek pengelolaan dana layanan jasa RSUD kardinah tegal dan jasa lingkungan kota tegal serta pengadaan barang tahun 2017.
Ketiga, OK arya zulkarnain yang merupaan bupati batubara sumatera utara. Dia terjerak korupsi yang diduga mendapat suap di proyek pembangunan infrasturktur di kota batubara tahun 2017 distributor telur
Keempat, iwan rusmali adalah ketua DPRD banjarmasing. Dia kketahuan masuk di kasus korupsi suap atas persetujuan penetapan perda sistem penanaman modal PDAM kkota banjarmasin sebesar 50,5 miliar rupiah.
Kelima, ridwan mukti yang merupakan gubernur dari kota bengkul yang masuk pada kasus suap dalam dua proyek pembangunan jalan di area provinsi bengkulu.
Keenam, setya novanto yang sudah terkenal sebagai ketua DPRD ditetapkan betul menjadi tersangka korupsi dari proyek pengadaan e-KTP. Novanto yang juga sekaligus ketua umum dari partai golkar ini juga yang diduga mengatur proyek yang memiliki nilai 5,9 triliun rupiah dengan andi adustinus yang merupakan seorang pengusaha. Dia sering dipanggal andi narogong.
Ketujuh, beberapa kader partai golkar, salah satunya adalah markus nari yang sudah ditetapkan tersangka atas kasus korupsinya pada proyek pengadaan eKTP. Di samping itu, dia juga masuk pada jeratan kasus dugaan mengahalangi penyidikan dari kasus eKTP tersebut.
Dari tujuh kasus yang dialami oleh partai golkar ini, sudah dipastikan golkar menjadi distributor telur yang mampu membuat kerugian negara sekian banyak miliat. Sehingga pendiri atau penasehat umum dari partai golkar ini selalu menghimbau dan memberi pesan bagi seluruh kader golkar agar selalu mengedepankan kejujuran dan tidak mudah terpengaruh oleh kekuasaan terutama uang. Sebab inilah yang membuat diri kader golkar tercidrai.
Semua kader dari golkar yang mampu menahan hal buruk yang membuat nama baik itu tercoreng. Kasus korupsi ini bisa jadi dijuluki langsung sebagai distributor telur yang pecah dan itu bisa dimakan begitu saja bagi seluruh kadernya. Sehingga jangan sampai terulang kembali agar hal buruk untuk partai golkar itu tidak terjadi. Bagi seluruh kader golkar harus mampu membawa nama baik dan menjunjung tinggi nilai pancasila.
Sumber: https://www.jawapos.com/read/2018/02/03/186053/bupati-jombang-kena-ott-partai-golkar-era-airlangga-pecah-telur