Blog wahonobae

 
BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGRWA
23. Desember 2010 - 11:53 | by wahono

Ini adalah Perdana saya Ngeblog di Golkar.or.id. Saya hanya mau sekedar sharring saja. Barangkali ada manfaatnya. Cuma mau sedikit ngomongin tentang “ BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGRWA “. Begitulah judul blog pertama saya ini di G ( Golkar ). Mungkin sebagian org akan tanya, Ngapaen loe nulis judul kayak geto, mang lage plajaran Pendidikan Moral Pancasila apa? huehehehe……stop dan jangan protes dolo. ini hanya sekedar me-re-mind-ing / mengingatkan kembali saja.
Bahwa Bangsa kita ini punya apa yang di sebut dengan ” Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa “. yakni sebuah ajaran dasar tentang membangun sendi-sendi perikehidupan yang baik dalam bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.
Mungkin sebagian org hanya mengenal kalimat “ Bhinneka Tunggal Ika “ saja, yakni Berbeda-beda tetapi tetap satu jua. bener tidak ? ;) tetapi kalimat lanjutan-nya yakni “ Tan Hana Dharma Mangrwa “ saya yakin juga hanya sebagian sahadja yg paham artinya. Ya kan ? hayo ngaku sahadja…kekekekekek….
Merujuk dari situs resmi kamus bahasa dan makna terlengkap yakni Wikipedia, “ Tan Hana Dharma Mangrwa “ memiliki makna bahwa tiada kebenaran mutlak kecuali kebenaran Tuhan. Artinya kebenaran Tuhan itu tiada mendua dan tiada kerancuan.
Secara pribadi saya hanya bisa melihat, bahwa nilai-nilai tersebut sangat luar biasa sebagai pedoman dan pegangan hidup baik secara individu maupun masyarakat. Makna yang tersurat maupun tersirat dalam kalimat ” BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGRWA ” begitu dalam. Mari coba kita pelajari bareng2x yuks……

01. BHINNEKA TUNGGAL IKA = BERBEDA – BEDA TETAPI TETAP SATU JUA
Nilai – nilai yang bisa kita petik antara lain :

1. Ajaran mengenai arti pentingnya membangun harmonisasi hidup dalam diri, masyarakat dan juga alam melalui berbagaimacam perbedaan yang ada. Baik latar belakang, ekonomi, pendidikan, agama, politik, suku, warna kulit, rambut dll.Terciptanya sebuah kesatuan / unity dari sesuatu yang berbeda-beda adalah sebuah keindahan. Ajaran penting-nya untuk mempelajari, mengerti dan juga memahami perbedaan-perbedaan guna saling melengkapi satu sama lain agar menjadi sesuatu yg utuh, indah dan sempurna, kental sekali dalam kalimat BHINNEKA TUNGGAL IKA ini. Lalu bagaimana dengan realitas kehidupan kita saat ini? Mari sama-sama merenung, apakah perbedaan yang ada telah menjadikan kita makin saling mengerti atau justru semakin manjauhkan satu sama lain?
2. Ajaran mengenai arti penting peleburan rasa gelar gulung. Terbentang banyak sekali perbedaan diantara kita jika kita hendak mendetaksi secara detail. Tetapi sebelum perbedaan demi perbedaan di bentangkan secara terbuka, mari kita gulung perbedaan ini dengan melihat bahwa kita adalah satu. Yakni satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu RAS Manusia dan memiliki keyakina satu yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

02. TAN HANA DHARMA MANGRWA = TIADA KEBENARAN MUTLAK KECUALI KEBENARAN TUHAN
Masalah yang sering muncul dalam kehidupan kita adalah menganggap bahwa diri paling benar dan tidak mengakui keberadaan yang lain. Tidak memahami perbedaan dengan benar. Lalu semua unjuk gigi menonjolkan eksistensi-nya agar bisa diakui bahwa dirinyalah yang terbaik. Walhasil ya demokrasi-demokrasian yang berjalan sebagaimana yg terjadi saat ini.

Demokrasi pancasila itu BEDA dengan Demokrasinya Cratos, America, Australia atau Malaysia sekalipun. Lalu mengapa mesti memaksakan diri untuk berlaku di tanah air ?

Mencoba memahami kebanaran dari sisi anda dan juga sebaliknya adalah salah satu cara agar kita bisa melihat kebenaran yang lebih universal. Sesuatu yang anda yakini benar saat ini, bisa jadi di kemudian hari adalah sesuatu yang salah. Dan juga sesuatu yang saya yakini salah saat ini, bisa jadi dikemudian hari adalah sesuatu yang benar. ini sangat mungkin sekali, lalu mengapa harus ada pemaksaan keyakinan ? jika kebenaran mutlak itu hanya milik Tuhan?

Disinilah arti penting logika dan nurani sebagai sebuah jawaban. Melalui akal, kita bisa sama-sama menganalisa dengan logika berfikir yang jernih. Dan melalui nurani kita menggunakan rasa untuk mempertimbangkan kembali nilai-nilainya. Apkah itu kebenaran menurut loe, gw atau kebenaran lain ?
Yang pasti apa yang kita lakukan saat ini, yang lalu dan di kemudian hari sebenarnya hanya urusan antara saya dengan Tuhan. Bukan urusan siapa-siapa. Selama berjalan diatas kebenaran, memperjuankan-nya dengan cara-cara yang benar, menuju cita-cita yang benar itulah Dharma Mangrwa.
Banjarnegara, 19 Oktober 2010