Media

 
Priyo: Jangan Berkutat pada Peristiwa HAM Masa Lalu
Ditulis oleh Sang Admin 25. Juli 2012 - 10:59

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Priyo Budi Santoso mengatakan, sebaiknya semua pihak tak lagi membuka sejarah kelam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat. Menurut Priyo, membuka suatu peristiwa masa lalu akan membuat berbagai peristiwa lainnya ikut dibuka.

"Itu tidak produktif. Membuka sejarah lama tak akan selesai. Kita lihat saja ke depan. Saya khawatir kalau dibuka kembali akan menimbulkan reaksi yang tak enak," kata Priyo di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/7/2012).

Hal itu dikatakan Priyo ketika dimintai tanggapan kesimpulan Komisi Nasional HAM bahwa terdapat cukup bukti permulaan untuk menduga telah terjadi sembilan kejahatan kemanusiaan yang merupakan pelanggaran HAM berat dalam peristiwa 1965-1966.

Sembilan bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan tersebut adalah pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan atau kebebasan fisik, penyiksaan, perkosaan, penganiayaan, dan penghilangan orang secara paksa.

Priyo mengatakan, dirinya bukan ingin agar sejarah kelam dikubur. Menurut dia, sebaiknya peristiwa itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah bahwa pernah terjadi peristiwa memilukan di Indonesia.

Priyo menambahkan, Komnas HAM sebaiknya fokus menjaga agar tidak terjadi lagi hal serupa di masa depan. "Jangan berkutat pada persoalan yang lama," pungkas politisi Partai Golkar itu. []

Sumber: Kompas.com